Keanekaragaman Pangan Masyarakat Adat Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan Bergizi di Masa Pandemi

129

Baca juga: Hadapi Pandemi, Antropolog UGM Ajak Masyarakat Belajar Ketangguhan Sosial-Ekonomi Para Petani di Desa Petung

“Penerima benih menjadi pamong yang kemudian bertanggung jawab menyebarluaskan benih. Nilai-nilai pamong benih warisan dilandasi oleh keinginan menggagas ekonomi berbagi. Dari sini kami mencoba membangun struktur ekonomi yang agak berbeda,” jelasnya.

Dari sekian persoalan yang sedang dihadapi, Candra menyarankan agar dilakukan regionalisasi supply makanan sesuai budaya dan biodiversitas lokal dan menggelar pelatihan bertani dengan mengkontekstualisasikan metode bertani ala agro-ekologi tradisional.

Candra juga menyarankan agar dibuat basis data potensi biodiversity, budaya, dan SDM-nya di setiap desa, serta mewujudkan koperasi petani yang terkelola dengan inklusif.

“Kemudian menyediakan biaya dan teknologi tepat guna, menyediakan logistik dan transportasi yang pro petani dab membentuk administrasi pemerintahan yang enabling.”

“Serta menambah biaya penelitian dan produksi pertanian tradisional, serta melakukan penelitian etnobotani agro-ekologi yang komprehensif,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Perspektif Linguis Sastra Indonesia UGM soal Kata Anjay