Upaya Kampus Kerakyatan Kembangkan Hasil Riset Lewat Inkubator Startup

656

Baca juga: Berdayakan Warga Terdampak Covid-19, KKN UGM Daring Kembangkan Agro-Edu-Wisata di Bantul

“Kami juga membantu startup mengarahkan internalnya. Hal-hal yang bersifat administratif dan teoritis kita coba aplikasikan, tidak hanya dibayangkan saja. Kita ingin sesuatu yang lebih relevan dengan kondisi lapangan,” jelas pria yang juga berprofesi sebagai dosen jurusan Manajemen UGM itu.

Eddy menyebut, pre-seed funding menjadi salah satu hal penting yang harus diperjuangkan startup. Banyak venture capital dari berbagai korporasi yang siap mendanai.

Namun, bukan berarti hal tersebut bisa didapatkan dengan mudah. Startup di bawah inkubator yang dikelola universitas harus berjuang dan siap berproses untuk mandapatkan venture capital.

“Salah satu manfaat yang diterima startup jika bergabung di inkubator yaitu mereka akan memahami makna dari kesalahan sebelumnya, serta dilatih untuk memiliki daya agresi yang tinggi agar skillnya berkembang. Inkubator seharusnya bisa mengupayakan startup-startup tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh.”

“Sampai saat ini, belum ada unicorn maupun decacorn yang merupakan hasil dari program inkubasi atau akselerasi yang sistematis dari kampus. Inilah yang menjadi tantangan kami dan berharap setelah ini ada startup inkubasi kampus yang mencapainya,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Bisnis Peternakannya Jatuh Tersungkur, Ketua KAGAMA Kediri Ini Bangkit Berkat Petuah Ibunda