Direktur BukaPengadaan Alumnus UGM Ungkap Peluang Bisnis Ritel Indonesia di Masa Pandemi

683

Baca juga: Genap Berusia 61 Tahun, Ketua KAGAMA Kalteng Ingin Majukan Masyarakat Dayak

Penjualan melalui marketplace dan transaksi dengan platform online semakin meningkat.

Menurut Hita, Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk bisnis ritel. Bussiness to Bussiness (B2B) menjadi model marketing yang biasa diberlakukan di pasar Indonesia.

Dalam hal ini ritel dan outlet atau distributor saling bertransaksi melalui salah satu platform B2B secara online.

“Selain itu, E-commerce juga bisa diarahkan untuk mengakselerasi lewat platform mereka. Kemudian mendekatkan produsen dengan konsumen secara langsung, lewat model marketing Bussiness to Customer (B2C),”ungkapnya.

Di saat yang sama, industri jasa logistik juga meningkat pesat. Industri logistik menjadi salah satu rangkaian supply chain yang mendukung ekosistem bisnis ritel.

Baca juga: Ungguli Kedelai, Sawit Memang Tanaman Penghasil Minyak Nabati Paling Efisien

Hita menerangkan, digitalisasi sudah dimulai dan wadahnya pun sudah banyak tersedia.

Tugas selanjutnya bagi bisnis ritel adalah menemukan strategi bisnis baru yang disesuaikan dengan kondisi pandemi.

“Dalam paradigma baru ini, saya menyarankan agar bisnis ritel untuk fokus membangkitkan dan memperbaiki bisnis.”

“Kita juga harus keluar dari status quo dan zona nyaman, meriset prioritas kita, mencermati lagi fungsi dan aktivitas bisnis, memperbaiki manajemen keuangan, serta patuh pada protokol kesehatan,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai Country Bussiness Manager, Hewlett Packard (HP) Indonesia itu. (Kn/-Th)

Baca juga: Strategi Menyelamatkan Bisnis Jasa Pendidikan di Masa Pandemi