Baca juga: Menyantap Tongseng Legendaris Khas Bantul Tanpa Khawatir Darah Tinggi dan Kolesterol
KAGAMA Balikpapan dalam hal ini tidak hanya membantu permodalan awal dan pendampingan.
Namun, juga membantu memasarkan hasil panen ke internal anggota. Sementara itu, sisa dari penjualan ikan lele dikonsumsi sendiri oleh warga Kampung Kenangan.
Di tempat lain, Kampung Wijaya Kusuma, panen ikan lele juga dilakukan secara perdana pada 30 Mei lalu.
Kampung Wijaya Kusuma merupakan kampung binaan lain dari KAGAMA Balikpapan.
Kata Arif, panen yang dihasilkan waktu itu sekitar 70 kg dan langsung dibagikan ke warga satu kampung. Pembagiannya dalam bentuk sajian lele yang sudah diolah.
Baca juga: Apresiasi Dubes Salman Al Farisi kepada Diaspora Pejuang Kuliner Indonesia di Afrika Selatan
Arif yang bertindak sebagai Ketua RT kampung setempat membagi warga menjadi empat kelompok ibu-ibu untuk mengolah panen lele.
Arif juga membagikan 16 ayam potong, minyak goreng, bumbu dapur. Masing-masing kelompok ibu-ibu lantas berkreasi menghasilkan hidangan untuk sekitar 250 juwa di Kampung Wijaya Kusuma.
“Acara dilaksanakan bertepatan dengan Bulan Syawal, sehingga sekalian diadakan halal bil halal, sambung silaturahmi dengan warga kampung,” kata Arif.
“Saling memaafkan dan menyantap hidangan bersama di sepanjang jalan Wijaya Kusuma,” tambah Wakil Bendahara KAGAMA Balikpapan ini.
Arif mengatakan, saat lebaran Idul Fitri, tidak ada acara silaturahmi dan mengunjungi tetangga. Hal itu akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Baca juga: Walikota Genius Umar: Pariwisata Perlu Dibuka Secara Bertahap