Hadapi Berbagai Risiko Selama Pandemi, Begini Cara Membangkitkan Semangat Anak

327
Dosen Psikologi alumnus UGM, Sri Mulyani Nasution, membabar cara membagkitkan semangat anak di masa pandemi dalam webinar yang dihelat KAGAMA. Foto: Ist
Dosen Psikologi alumnus UGM, Sri Mulyani Nasution, membabar cara membagkitkan semangat anak di masa pandemi dalam webinar yang dihelat KAGAMA. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kehidupan pada dasarnya tak selalu memberikan rasa nyaman.

Seperti saat ini, masyarakat, khususnya orang tua dan anak sedang menghadapi sitausi pandemi Covid-19.

Kepala Pusat Layanan Psikologi Universitas Jayabaya, Sri Mulyani Nasution mengatakan, diperlukan kemampuan diri untuk bangkit dan tidak berlarut dalam kesulitan. Untuk itu resiliensi menjadi penting dibahas.

“Ibaratnya bola karet dengan kualitas karet yang baik, lalu dilempar ke lantai yang mulus, maka akan melonjak dari posisi yang tinggi dari awalnya,” ungkap Riri, sapaannya.

Artinya, ketika orang memiliki resiliensi, maka saat sedang mengalami masa sulit dia justru akan segera bangkit dan segera mengatasi.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Anak, KAGAMA Bali Gelar Kegiatan Mewarnai dan Menggambar Secara Virtual

Hal tersebut Riri sampaikan dalam webinar bertema Pendemi Covid-19 Ciptakan Generasi Tangguh Indonesia.

Acara ini digelar oleh Departemen Kajian Isu Pengembangan SDM dan Kebudayaan PP KAGAMA, pada Minggu (28/6/2020).

Namun, kata Riri, resiliensi itu tergantung pada kondisi diri dan lingkungannya. Bola dengan kualitas karet bagus, tidak akan memantul terlalu tinggi jika permukaan lantainya tidak rata.

Secara istilah, resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk bangkit dari pengalaman negatif.

Seseorang yang mengalami resiliensi justru bisa semakin kuat selam menjalami pengalaman penuh resiko.

Baca juga: Indonesia Bisa Menjadi Rumah Alternatif bagi Industri Manufaktur Dunia