Baca juga: Walikota Genius Alumnus UGM Sulap Pantai Belibis Jadi Destinasi Wisata Baru di Pariaman
“Tujuan dari pembagian bibit ini adalah agar ada kemandirian atau ketahanan pangan di sini,” kata Tyas.
“Sebab, kita semua tidak tahu kapan pandemi corona ini akan berakhir,” terangnya.
Apa yang diperjuangkan Tyas di Dusun Kleben VII tersebut ternyata menarik animo khalayak.
Hal itu terjadi sejak dia selalu mengunggah potret aksinya di Facebook.
Salah seorang staf Pemda Kabupaten Sleman yang melihat aksi Tyas lantas menyampaikannya kepada sang Wakil Bupati, Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes.
Akhirnya Jumat kemarin Wabup Muslimatun bersama para stafnya menyempatkan diri berkunjung ke Dusun Kleben VII.
Mereka pun bertemu dengan Tyas dan mengapresiasi gerakan ini.
Baca juga: Strategi Bupati Willem Wandik untuk Menjaga Status Hijau Kabupaten Puncak
Menurut Hj. Muslimatun, gerakan yang dilakukan Tyas dapat memupuk tepa selira (rasa empati) dan semangat berbagi kepada sesama.
“Selain disiplin, tepa selira menjadi modal yang sangat baik dalam menghadapi masa new normal,” ujar Hj. Muslimatun.
“Saya lihat canthelan di sini sungguh istimewa. Ada sayur komplit beserta lauk pauk bahkan ada bumbu pecel.”
“Sangat berguna buat keluarga yang memasak sendiri kebutuhan makannya,” tambahnya.
Wabup menambahkan, hal yang membuatnya salut adalah di sana juga ada kegiatan bagi-bagi bibit.
“Jadi tidak hanya memikirkan memberi bahan pokok mentah saja. Namun, juga lebih jauh menyiapkan warga untuk mandiri pangan,” pungkas Hj. Muslimatun. (Ts/-Th)
Baca juga: Jika Perlu, Ada Simulasi New Normal