Baca juga: Komitmen Fakultas Pertanian UGM Wujudkan Kemandirian Pangan Masyarakat di Masa Pandemi
Kini, Gerakan Canthelan yang dipelopori Tyas sudah berjalan selama satu bulan.
Dia mengaku hal yang membuatnya mampu bertahan adalah partisipasi jempolan dari warga dusun setempat.
Sebab, baik yang statusnya tinggal atau berada di perantauan sama-sama ikut menyumbang.
“Warga perantauan menyumbang uang tunai. Sedangkan warga yang ada di lokasi menyumbang berbagai jenis bahan pokok semampu mereka dan ikut menitipkan canthelan,” katanya.
“Jadi konsep jaga tangga benar-benar berjalan,” cetus Wahyuningtyas.
Baca juga: Tips Budidaya Sayur dari Pakar Vertikultur UGM
Tak hanya canthelan bahan pokok makanan yang dibuat oleh Tyas dan rekan-rekannya.
Pasalnya, dia juga membagikan bibit tanaman sayur setiap Jumat.
Hal ini dilakukan Tyas karena dana sumbangan yang masuk cukup besar.
Gerakan menyumbangkan bibit sayuran secara cuma-cuma itu dilakukan Tyas mulai 5 Juni lalu.
Kemudian dilanjutkan pada kemarin, Jumat (12/6/2020), dengan membagikan 106 kresek berisi tujuh bibit. Rinciannya, 3 bibit terong, 2 bibit cabai, dan 2 bibit selada.
Baca juga: Ketua KAGAMA Malang Ingin Alumni Lintas Generasi Semakin Guyub
