Plt Dirjen Dikti Nizam Bicara soal Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Menyongsong New Normal

1396

Baca juga: Gratiskan Rapid Test Massal Corona, Bupati Teluk Bintuni Alumnus UGM Raih Apresiasi Tinggi

Pria kelahiran 1961 itu memandang, Covid-19 tidak akan bisa bersih 100 persen. Karena itu harus ada tatanan baru yang dibentuk di kalangan perguruan tinggi.

Sambil terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat, kegiatan berlajar mengajar harus diatur sedemikian rupa.

“Selama masih berdampingan dengan virus, kita harus mengatur model blended learning,” ucap Nizam.

Blended learning yang dimaksudkan Nizam adalah mengombinasikan pembelajaran baik daring maupun luring.

Pembelajaran luring tetap dibutuhkan khususnya yang berkaitan dengan praktik.

Baca juga: IGEGAMA Konsisten Bantu Masyarakat dan Mahasiswa Fakultas Geografi di Masa Pandemi

Hal itu ditentukan dengan melihat kemajuan kondisi wabah nanti setelah memasuki era normal baru.

Misalnya, praktikum diselenggarakan secara aman dengan wajib memakai masker, saling menjaga, dan bagi yang demam tidak diperkenankan masuk.

Lebih lanjut, Nizam mengaku pihaknya akan tetap memacu penggunaan teknologi.

Sebab, Kemenristekdikti telah meluncurkan Indonesian Cyber Ice (ICE) sejak tahun lalu.

Melalui Ice, universitas seluruh Indonesia dapat berbagi modul pembelajaran secara daring.

“Akses pendidikan bermutu pun semakin terbuka,” pungkas Nizam. (Ts/-Th)

Baca juga: Cerita dari Wakil Bupati Banyumas, Kuliah di Kampus Kerakyatan Sambil Jualan Buku Karya Sendiri