Upaya G2R Tetrapreneur untuk Bantu Rumah Tangga Miskin di Masa Pandemi Covid-19

837

Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp210 Triliun untuk Dukungan Dunia Usaha 

Dia menjelaskan, adanya Pandemi Covid-19 telah mengembalikan hakikat fitrahnya bagaimana kehidupan juga ekonomi berjalan.

Bisnis yang memanusiakan manusia bukan sekadar memburu keuntungan berupa uang. Tetapi, kata Rika, lebih menyasar pada aspek yang lebih holistik yaitu rezeki.

Filosofi rezeki dalam G2R Tetrapreneur secara sarat maknanya mengusung Pancasila dalam dasar proses bisnisnya, yakni dengan mengedepankan kelima silanya yang berlandaskan keutamaan Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Oleh karena itu, G2R Tetrapreneur sebagai salah satu inovasi pemulihan ekonomi mengajak setiap pihak bergerak bersama dalam gerakan solidaritas ‘G2R Tetrapreneur: Belanja di Desa’,” jelas Rika.

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM itu menjelaskan, gerakan tersebut menyasar empat gerakan utama.

Pertama, membantu promosi dan akses pasar bersama desa. Bukan hanya usaha pribadi, sehingga putaran ekonomi jual beli harian masyarakat desa terdampak terus berputar.

Kedua, bersama-sama bergerak secara ekonomi, sehingga kapasitas pemenuhan permintaan pasar dapat terpenuhi dengan lebih konsisten disaat-saat diterapkannya social & physical distancing Covid-19.

Baca juga: Langkah OJK untuk Selamatkan Sektor Jasa Keuangan dan UMKM di Masa Pandemi

Ketiga, mengajak masyarakat untuk belanja dari rumah, sehingga bukan hanya desa terdampak yang mendapatkan manfaat namun juga jasa penghantaran (delivery service) seperti sewa kendaraan, ojek online (ojol) dan sebagainya juga ikut terberdayakan ekonominya.

Keempat, mengajak pihak dan masyarakat luas pengelola dana sosial untuk extended social chain atau memanjangkan rantai (manfaat) sosial.

Hal ini dilakukan dengan membeli hasil dan produk desa untuk kemudian di sumbangkan atau di manfaatkan dalam kegiatan sosialnya seperti pengadaan dapur umum, paket sembako, dan sebagainya.

“Salah satu implementasinya adalah melakukan aktivasi pemanjangan rantai manfaat sosial.”

“Cara ini dipandang sangat relevan dan diperlukan mengingat pandemi Covid-19 banyak mengakibatkan kerugian,” ujarnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Membuka Bisnis di Masa Pandemi, Ini yang Harus Diperhatikan