Baca juga: Banyak yang Mengaku Beriman, Mengapa Orang Indonesia Masih Lakukan Pelanggaran Kriminal?
Pusat pelatihan pejabat di Magelang itu melahirkan sosok Patih Mandaraka dan Patih Sindureja (Arya Sindureja).
Kata Purwadi, kedua sosok bapak-anak itu merupakan birokrat andalan Kerajaan Mataram pada masanya.
“Patih Mandaraka menjadi pejabat negara yang mumpuni, trampil dan berwawasan jauh ke depan,” tutur Purwadi.
Sementara itu, Arya Sindureja sebelum menduduki jabatan patih didapuk sebagai Bupati Tegal.
Magelang ternyata bukan hanya tempat penggemblengan patih. Pasalnya, kata Purwadi, hampir seluruh bupati Tegal pada waktu itu juga mengenyam pendidikan di sana.
Baca juga: Bantu Seniman, Ganjar Pranowo Sukses Gelar Panggung Kahanan
Lama-kelamaan, nama Magelang pun terkenal di kawasan Nusantara. Sebab, berbagai macam pendidikan kemudian diselenggarakan.
“Turun-temurun pengetahuan tentang pemerintahan diajarkan di sekitar Gunung Tidar,” ucap Purwadi.
“Pertanian, perkebunan dan peternakan diberikan sebagai bahan pengajaran,” jelas pria kelahiran 1971 ini.
Selain itu, ada juga pendidikan Tata Praja yang diinisiasi dan didanai oleh Kanjeng Ratu Wetan. Dia adalah garwa prameswari (istri) dari Sinuwun Amangkurat Tegalarum.
Seluruh fasilitas dan perlengkapan belajar disediakan dengan layak. Seperti gedung, meja, kursi, dan papan tulis.
Baca juga: Upaya KAGAMA Sekar Gending Sadarkan Masyarakat untuk Mampu Bertahan pada Masa Pandemi
