Pandemi Covid-19 Munculkan Persoalan Limbah Medis

350

Baca juga: Kata Puthut EA, Dunia Kepenulisan Itu Menegangkan

“Limbah masker ini dikategorikan sebagai limbah medis yang perlu penanganan khusus, salah-salah bakteri dan virus bisa masuk ke badan air dan sumber air yang dikonsumsi oleh masyarakat,” ungkap Suherman.

Lebih lanjut, Suherman menganjurkan masyarakat agar lebih baik fokus untuk membersihkan lingkungan dibanding menggunakan disinfektan.

Larutan yang diyakini bisa membunuh bakteri ini bisa menjadi masalah baru di lingkungan, karena bisa tersapu oleh air hujan.

Selain bisa membunuh bakteri dan virus, disinfektan juga dapat mengurangi kesuburan tanah dan tanaman, karena membunuh mikroorganisme yang berperan.

Baca juga: Dirjen KSDAE Alumnus UGM Sebut Cara Selamatkan Keragaman Hayati Pasca The New Normal

Disinfektan, yang biasanya dibuat dengan Belzalkomium Klorida, Hipoklorit, fenol, dan hydrogen peroksida memang mudah diperoleh dalam bentuk cairan pembersih rumah maupun pemutih pakaian.

“Yang penting di tengah pandemi ini adalah menjaga rasionalitas, misalnya  dengan cara mendonasikan harta untuk memenuhi kelengkapan APD tenaga medis,” ungkap Suherman.

“Hal ini lebih baik dibanding memborong disinfektan yang disemprotkan secara tak terkontrol dengan konsentrasi berlebih,” imbuhnya. (Ez/-Th)

Baca juga: Kepala BAPETAN Ini Gandrung dengan Teknologi Sejak Masih Remaja