Dubes Kenssy Sebut Pelajaran yang Bisa Diambil Indonesia atas Penanganan Wabah di Ceko

829

Baca juga: Kata Dosen FIB UGM, Social Distancing adalah Cara Beragama yang Menghargai Kehidupan

Di mata Dubes Kenssy, seluruh masyarakat Ceko patuh untuk mengenakan masker jika bepergian dan melakukan karantina mandiri di rumah.

“Kepatuhan itu menjadi pelajaran yang bisa kita ambil,“ jelas wanita kelahiran Yogyakarta, 17 Agustus 1959  tersebut.

Adapun pada poin Ketiga, infrastruktur yang memadai dan tersedia disebut Dubes Kenssy sebagai faktor yang berpengaruh.

“Seluruh pengobatan menggunakan referensi dari WHO (Badan Kesehatan Dunia),” kata Dubes Kenssy.

Baca juga: Gotong Royong KAGAMA Sumut Bantu Pemerintah Lawan Covid-19

“Kementerian Kesehatan setempat juga mengeluarkan aturan bahwa seluruh alat kesehatan yang diproduksi dicukupkan untuk kebutuhan dalam negeri. Sehingga, ekspor dilarang.”

“Beberapa perusahaan besar (non-medis) juga mengalihfungsikan produksinya untuk membuat alat kesehatan, seperti ventilator,” terang sang penyuka Tari Golek.

Dubes Kenssy mengatakan, kini satu per satu fresh market (pasar sayur dan daging) dan kafe telah kembali beroperasi seiring pulihnya kondisi Ceko. (Ts/-Th)

Baca juga: Mewujudkan Cita-cita Ki Hajar Dewantara Lewat Momentum Merdeka Belajar dan School From Home