Dubes Kenssy Sebut Pelajaran yang Bisa Diambil Indonesia atas Penanganan Wabah di Ceko

829

Baca juga: Pengalaman Budi Setiyono di Perhutani: Rumahnya Pernah Dirusak Usai Tangkap Pencuri Kayu

Hanya saja, berbagai laporan menyatakan bahwa Republik Ceko bisa dibilang telah melewati masa krisis pandemi.

Pasalnya, sejak pertengahan April grafik menurun telah ditunjukkan pada aspek pertambahan kasus dan jumlah kematian.

Worldmeter (6/5/2020) mencatat total kasus Ceko adalah 7896, dengan kematian 257 orang. Adapun orang yang telah sembuh sudah mencapai 4006.

Fakta ini membuat Ceko dinilai cepat (dua bulan) dalam mengatasi wabah corona.

Dubes Kenssy menilai, ada tiga poin penting mengapa negara perlementer itu bisa cepat keluar dari wabah.

Baca juga: Langkah Wakil Bupati Banyumas Alumnus UGM Perketat Penjagaan Larangan Mudik

“Pertama, karena Pemerintah Ceko cepat melakukan tracing (pelacakan) dan testing (pengetesan) yang sifatnya masif,” ucap Dubes Kenssy.

“Kedua, karantina pribadi dan peraturan lockdown serta karantina nasional Pemerintah Ceko,” tambahnya.

Ibu dua orang anak ini menjelaskan, pemerintah setempat sangat ketat.

Misalnya, seseorang tidak boleh keluar rumah lebih dari dua orang secara bersamaan. Kecuali, katanya, bila dua orang itu merupakan pasangan.

Namun, bagi Dubes Kenssy, yang paling penting dan bisa dijadikan contoh buat warga Indonesia adalah partisipasi aktif masyarakat di sana.

Baca juga: Pesan Terakhir Didi Kempot kepada UGM