Benarkah Puasa Ramadan Menurunkan Imunitas?

368

Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Sebut 4 Cara yang Bisa Diambil Apoteker untuk Atasi Langkanya Masker N95

Adanya nutrisi penting untuk menjaga imun tetap tinggi. Selain itu, perbedaan juga terjadi pada jam makan.

Jika pada bulan biasa, seseorang bisa makan tiga hingga empat kali sehari, saat bulan Ramadan seseorang setidaknya makan dua kali sehari, yaitu pada waktu sahur dan berbuka puasa.

Lantaran dunia tengah mengalami pandemi Covid-19, salah seorang politikus Aljazair bernama Noureddin Boukhrouh berujar agar puasa Ramadan pada tahun ini ditunda.

Alasannya agar semua umat muslim bisa kuat melawan virus corona.

Namun demikian, Bambang menyebut kajian yang dilakukan di University of Southern California (UCLA) Amerika Serikat mengungkap sebaliknya.

Baca juga: Aksi Solidaritas KAGAMA Kalteng dalam Melawan Wabah Corona

Mereka menyatakan bahwa puasa selama tiga hari beruntun bisa menyebabkan peningkatan kesehatan yang signifikan.

Para peneliti menemukan bahwa rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi.

Penciptaan sel darah putih inilah yang mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.

Bambang juga mengutip sebuah penelitian yang dilakukan di Israel, Italia, dan Maroko yang diterbitkan dalam Jurnal Frontiers in Immunology pada November 2017.

Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa puasa Ramadan hanya sedikit memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Peneliti Alumnus UGM Yakin Ramadan adalah Pintu Berakhirnya Periode Kritis Wabah Covid-19