Baca juga: Cerita Ketua KAGAMA Jatim, Mahasiswa Abadi yang Jadikan Ijazahnya sebagai Jaminan Utang
“Itu untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan juga untuk kredit-kredit yang (bernilai) 10 sampai 500 juta,” jelas Airlangga.
Kemudian, Airlangga menerangkan, Pemerintah telah menyiapkan lembaga seperti UMi (Pembiayaan Ultra Mikro), PNM, dan Mekar.
Ketiganya disebut lelaki kelahiran Surabaya itu disiapkan bagi masyarakat, dalam hal ini pegiat UMKM, yang belum tercatat sebagai nasabah sistem keuangan perbankan atau pun mikro.
“Kami memberikan tambahan untuk potensi ekspansi penyaluran kredit,” tutur Airlangga.
“Seperti di KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada 3 juta tambahan nasabah baru, kemudian UMi sekitar 550 ribu,” jelas sosok yang lulus dari Teknik Mesin UGM pada 1987 tersebut.
Baca juga: Walikota Pariaman Alumnus UGM Blusukan ke Warung dan Kedai Kopi, Tertibkan PSBB
Untuk program kredit modal kerja, Airlangga mengatakan, Pemerintah akan menghitung keseluruhan kredit.
Kemudian, lanjutnya, Pemerintah bakal menganalisis jumlah nasabah mana yang sekiranya membutuhkan modal kerja.
“Apabila 60% (nasabah) membutuhkan, maka Pemerintah akan menyiapkan secara bertahap,” ujar Airlangga.
“Pemerintah akan melibatkan Askrindo dan Jamkrindo sebagai sistem penjamin untuk kredit modal kerja tersebut,” imbuh Dewan Pertimbangan PP KAGAMA ini.
Baca juga: KBRI Beijing Jadi Perantara Diskusi Antara Dokter Indonesia dan Tiongkok soal Covid-19
Selanjutnya, pada program pemulihan ekonomi nasional, Airlangga berujar, pihaknya kini tengah di tahap akhir penyusunan peraturan pemerintah.
Dia pun berpesan kepada masyarakat yang belum terdaftar menjadi nasabah perbankan mana pun untuk segera mendaftarkan diri.
“Ada kesempatan untuk masuk melalui KUR, UMi, maupun Mekar,” ucap Airlangga.
“Mereka pun langsung mendapat grace period (masa tenggang setelah jatuh tempo pembayaran utang tanpa penghitungan denda) sama dengan yang lain,” pungkas sosok 57 tahun itu. (Ts/-Th)
Baca juga: Gojlokan dari 2 Profesor FIB UGM yang Membuat WS Rendra Melegenda
