Kunci agar Jamu Bisa Merebut Pasar Dunia Menurut Alumnus Farmasi UGM

903

Baca juga: Gandeng Alumni dan Mitra, Fakultas Teknik UGM Salurkan Bantuan Paket Sembako untuk Mahasiswa Rantau

Hal itu adalah nation branding (citra nasional) yang dapat diperbaiki melalui intervensi Pemerintah.

Karyanto dapat berkata demikian karena dia telah 20 tahun berada di dunia kefarmasian.

Bahkan, dia juga telah satu dasawarsa berkarier di bidang komunikasi publik. Yakni dengan membangun media online kefarmasian, jamudigital.com.

Menurut Karyanto, nation branding adalah usaha membangun dan menjaga citra suatu negara secara holistik.

Hal itu, kata dia, dibentuk melalui internal dan eksternal yang berbasis pada nilai dan persepsi positif.

“Komunikasi nation branding yang terencana mampu membawakan nilai-nilai baik kepada masyarakat internasional terhadap citra Indonesia.”

“Imbal baliknya adalah mempermudah strategi komunikasi product branding,” jelasnya.

Baca juga: Komunitas M214 Salurkan Bantuan Face Shield Bikinan Sendiri untuk Tenaga Medis

Karyanto menilai, nation branding dan product branding saling terkait. Pasalnya, kedua hal bisa saling memberi pengaruh.

Karena itulah dia meyakini bahwa nation branding bisa jadi pilihan strategi komunikasi pemasaran untuk memperkuat citra produk Indonesia, yang unik dan komprehensif.

Beberapa negara yang sukses menggunakan konsep nation branding pun disebutkan Karyanto. Negara itu di antaranya adalah Jepang dan Arab Saudi.

Di Jepang, masyarakat setempat selalu mengenalkan budaya minum teh hijau, sado, kepada para pengunjung. Karyanto pun merasakan hal itu kala berkunjung ke Hiroshima pada 1984.

Menurut dia, sado sebetulnya tak lebih nikmat dari teh melati bikinan Indonesia. Namun, Jepang telah berhasil membangun nation branding sekaligus product branding dengan menggiring publik.

“Para pengunjung dikepung untuk mendapatkan persepi yang unik,” ujar Karyanto.

“Jepang membangun nation branding yang dikemas dalam product branding dan disampaikan dalam tourism program.”

Baca juga: Misi Dalang Muda Ki Rizky Widia Fatturohman, Dorong UKJGS UGM Lebih Profesional