Misi Dalang Muda Ki Rizky Widia Fatturohman, Dorong UKJGS UGM Lebih Profesional

982
Rizky sejak SD sudah menekuni dunia pedalangan dan kerap mengisi berbagai pagelaran wayang kulit dari daerah satu ke daerah lainnya. Foto: Dok Pri
Rizky sejak SD sudah menekuni dunia pedalangan dan kerap mengisi berbagai pagelaran wayang kulit dari daerah satu ke daerah lainnya. Foto: Dok Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kesenian tradisional wayang kulit merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi Rizky Widia Fatturohman. Bakatnya di bidang pedalangan sudah terlihat sejak usianya masih 3 tahun.

Dia banyak belajar dengan guru SD-nya dan dalang lokal asal daerahnya, Purbalingga, Jawa Tengah yakni Ki Dalang Sriminarto, Ki Dalang Samingin dan almarhum Ki Bagus Marwoto.

Rizky semasa sekolah sudah menekuni dunia pedalangan dan kerap mengisi berbagai pagelaran wayang kulit dari daerah satu ke daerah lainnya, sehingga dia memiliki nama panggung, Ki Rizky Widia Fatturohman.

Dia juga sangat mengagumi beberapa dalang senior yang berpengaruh pada gaya mendalangnya.

Dalang senior tersebut di antaranya, Ki Bayu Pamungkas, Ki Anom Suroto dan Ki Purbo Asmoro.

Baca juga: Kembali ke Meja Kerja, Menhub Budi Karya Sumadi Ungkap Pesan Haru Usai Lawan Virus Corona

Tak hanya pedalangan, dirinya juga cukup mengenal semua instrumen musik gamelan. Tetapi, kendang merupakan instrumen favoritnya.

Kendang, kata Rizky merupakan pengatur tempo, irama dan dinamika. Dari kendang dia belajar arti kepemimpinan, bagaimana mengontrol, mengatur dan mengawasi sebuah perkumpulan.

Tak hanya karawitan, Rizky juga mengaku cukup mengenal dunia seni secara umum. Dunia seni nemiliki arti tersendiri baginya.

“Dari SD sampai kuliah ini, saya diterima di sebuah sekolah itu semua lewat jalur seni. Ini anugerah dari Tuhan, seni membawa saya ke mana-mana,” tuturnya saat dihubungi Kagama belum lama ini.

Begitu diterima di UGM dan mengunjungi acara Gelanggang Expo, Rizki tak bingung lagi.

Baca juga: Atmaja Merasa Nyaman di Gelanggang Sampai Malas Pulang ke Kos