Pakar UGM Sebut Indonesia Butuh Komunikasi yang Minimalkan Rumor dan Kesalahpahaman Soal Covid-19

438

Baca juga: Pemerintah Hadapi Tantangan Merebut Kembali Kepercayaan Publik Terkait Informasi Covid-19

“Komunikasi yang dibayangkan harus proaktif. Berikan informasi yang sudah diketahui, bahkan yang tidak diketahui pun bisa disampaikan.”

“Sehingga dari sini ada engagement masyarakat secara luas bahwa kita menghadapi situasi ini bersama-sama,” terangnya.

Penting juga melibatkan publik secara luas, baik yang makro maupun yang berisiko.

Risk communication dan engagement community yang optimal bisa mengurangi reduksi infodemics.

Soal komunikasi publik, media sangat berperan penting. Media berperan sebagai pengamat yang tajam.

Media seharusnya berpijak pada upaya menjaga logika publik dalam menghadapi masa krisis, serta menemani masyarakat.

“Di Indoneisa ini tidak mudah, karena kita punya bangunan komunikasi yang lemah. Media sosial merupakan media yang mendominasi publik.”

Baca juga: Gubernur BI Optimis Nilai Tukar Rupiah Membaik, Begini Alasannya

“Media sosial sangat terbuka dengan keragaman informasi yang kurang akurat, termasuk berbagai perspektif analisis yang sangat terbuka,” ungkap Hermin.

Sementara itu, Hermin menilai media publik kurang begitu kuat memberikan warna pada pembingkaian informasi Covid-19 yang disebarkan.

Hermin mengartikan dalam kondisi krisis ini, ada kegenitan media yang berisiko pada pemahaman publik secara luas sampai tidak mengetahui faktanya.

“Seperti berita clickbait, masyarakat mudah terpancing dengan judulnya yang provokatif. Ini agak membahayakan,” tandasnya.

Sebenarnya, media bisa melakukan framing dengan lebih halus. Tetapi, sesuatu yang aneh dan di luar kebiasaan itu yang justru dipilih sebagai angle.

“Supaya media bisa membingkai respon yang sangat beragam. Masyarakat perlu ditautkan dalam integrasi antara komunikasi krisis dan komunikasi risiko di level emergency,” ungkap Hermin. (Kn/-Th)

Baca juga: Dukung Wajib Masker, KAGAMA Balikpapan Salurkan Bantuan 10 Ribu Masker untuk Masyarakat