Tips bagi Pekerja Sektor Informal dan Freelancer Hadapi Kelesuan Ekonomi Akibat Covid-19

739

Baca juga: Willem Wandik Sebut Otsus sebagai Instrumen untuk Tangani Pandemi Corona di Papua

Dalam sebuah usaha, pola organisasi, pola bisnis, dan pola berjaga-berjaga menghadapi situasi darurat perlu disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Ada pula freelancer yang juga ikut terdampak. Psikolog industri dan organisasi UGM, Dr. Bagus Riyono, MA dalam kesempatan yang sama mengatakan, kompetensi dan relasi menjadi modal kuatnya dalam bekerja.

Karena pandemi ini proses berelasi itu jadi terhambat. Namun, kesempatan untuk mengembangkan kompetensi masih terbuka lebar.

Freelancer bisa memanfaatkan kondisi dengan banyak membaca buku, memperbanyak pengetahuan secara daring.”

“Jangan berorientasi pada kontrak yang dibatalkan, tetapi kesempatan untuk mengembangkan diri,” imbuhnya.

Baca juga: KAGAMA Filsafat Bantu Mahasiswa Bidikmisi Selama Darurat Covid-19

Begitu krisis berakhir, bisa jadi freelancer mulai bekerja lagi dengan lebih berkompeten, bahkan mungkin bisa lebih banyak kesempatan baru yang datang.

Dia mencontohkan Buya Hamka dan Nelson Mandela, yang sempat dipenjara.

Namun, dalam masa-masa itu mereka berbuat sedemikian rupa untuk mengembangkan diri.

“Jadi, jangan hitung-hitungan atau berbagai ekspektasi tentang kontrak, proyek, dan sebagainya.”

“Tetapi fokus pada pengembangan keterampilan dan wawasan. Insyallah freelancer akan lebih siap memenuhi permintaan klien,” tuturnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Farmasi UGM Salurkan Bantuan Hand Sanitizer Buatan Sendiri untuk Faskes DIY