KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menyikapi instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, soal kesiapsiagaan pencegahan penyebaran COVID-19, UGM menghelat kuliah daring.
Sejak diselenggarakan pada Senin (16/3/2020) hingga Rabu (18/3/2020) kemarin, kegiatan kuliah daring ini telah diikuti sebanyak 23 ribu mahasiswa dengan 3.180 sesi perkuliahan.
Namun demikian, Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM, Dr, Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan momentum dan tantangan bagi kampus kerakyatan.
“Kita sudah menyosialisasikan kuliah daring dengan metode learning manajemen system ini sejak 2017, namun dengan situasi sekarang justru menjadi tantangan bagaimana dosen dan mahasiswa harus terlibat semuanya,” ucap Hatma pada Kamis (19/3/2020).
Sebelum adanya kasus virus Corona, Hatma dan jajarannya secara aktif menyosialisasikan dan memberikan pelatihan bagi dosen untuk melakukan kegiatan kuliah interaksi daring dengan aplikasi webex yang telah disediakan Universitas.
Baca juga: Langkah Sigap Bupati Puncak Alumnus UGM dalam Cegah Covid-19
Namun demikian, dosen juga diperbolehkan menggunakan aplikasi lain seperti Skype, Google Hangout, webinar, dan zoom meeting.
Pihaknya pun memberi keleluasaan bagi dosen, serta memberikan pelatihan dan tutorial bagi yang belum terbiasa.
Memasuki hari ke-3 kuliah daring, Hatma menuturkan bahwa seluruh sivitas akademika hampir semuanya sibuk memanfaatkan teknologi tersebut.
Menyoal kesiapan mahasiswa dalam mengikuti metode pembelajaran daring ini tidak banyak yang menghadapi kendala.
Pasalnya, sebagian besar mahasiswa sudah terbiasa memanfaatkan teknologi tersebut.
Baca juga: Mikroorganisme Mengendalikan Tubuh kita, Termasuk Suasana Hati dan Pikiran
