Pakar dari Fakultas Biologi UGM Jabarkan 2 Pendekatan yang Berguna dalam Bidang Arkeologi

739

Baca juga: Momen Haru Mengiringi Kunjungan Bupati Puncak ke Distrik Doufo

Meski begitu, Tuty beranggapan bahwa kajian morfologis dan anatomis tetap tidak boleh diabaikan dalam identifikasi suatu spesies.

Karena itu, katanya, saat ini integrasi dan sinergi antara kajian morfologis-anatomis dan molekuler merupakan hal yang mesti dilakukan dalam identifikasi suatu spesies.

Hal ini memiliki kaitan dengan kegiatan penelitian arkeologi.

“Terutama pada identifikasi hewan fosil dengan tulang atau gigi,” ucap Tuty.

“Sebagian besar masih dalam kajian karena DNA pada matriks tulang sangat resistan terhadap perubahan lingkungan.”

“Apalagi yang sudah berumur lebih dari ribuan tahun bahkan yang sudah menjadi fosil,” pungkas alumnus Fakultas Biologi angkatan 1984 ini.(Ts/-Th)

Baca juga: UGM Kantongi 603 Paten Setelah Ciptakan 19 Hasil Inovasi