Pakar dari Fakultas Biologi UGM Jabarkan 2 Pendekatan yang Berguna dalam Bidang Arkeologi

738

Baca juga: Tak Banyak Peminat, Prospek Kerja Ilmu Sejarah Justru Terbuka Luas

Purnomo menambahkan, proses identifikasi tumbuhan dapat pula dibantu dengan informasi dari buku-buku kuno.

Guru Besar Fakultas Biologi UGM ini pun yakin bahwa rekonstruksi vegetasi zaman lampau dapat dilakukan dengan riset yang cermat.

Hal itu timbul setelah meninjau bukti-bukti seperti yang dia jelaskan.

“Berdasarkan pada identifikasi flora saat ini, fisik, kimia tanah, serta fosil tumbuhan alam dan budidaya, akan memperjelas sejarah vegetasi masa lampau,” terang Purnomo.

Adapun pollen dan fitolith menjadi dua bukti yang disebut Purnomo menggambarkan fosil tumbuhan.

Baca juga: Mengenal Vanda Tricolor, Anggrek yang Disilangkan Ratu Belanda di UGM

Sementara itu, Tuty Arisuryanti membabar tentang  DNA barcode untuk identifikasi spesies.

Menurut Tuty, metode DNA barcode berbasis Teknik PCR (reaksi berantai polimerase) adalah suatu kajian molekuler.

Yakni pada suatu fragmen DNA pendek dari suatu target gen yang telah ditentukan sebagai barcode.

“Contohnya yaitu gen mitokondria COI (Cytochrome Oxidase l) pada hewan dan beberapa gen kloroplas (MatK dan Rbcl) pada tumbuhan,” kata Tuty.

“Metode DNA barcode merupakan metode cepat untuk identifikasi suatu spesies terutama pada spesies-spesies kompleks,” lanjutnya.

Baca juga: Pesan Dubes Kristiarto pada Welcoming Party 2020 KAGAMA Canberra