KAGAMA Dorong UMKM Perkuat Brand

186

Baca juga: Pimpin KAGAMA Orchids, Yoppie Ingin Wujudkan UGM sebagai Orchids Sanctuary

Untuk lokasi pemasaran, marketer kopi X harus membuka cabang di tempat-tempat umum yang umumnya sering dikunjungi masyarakat borju, seperti mal dan airport.

“Kemudian melakukan standardisasi lokasi dan store ambient,” jelas Yuswohady.

Sedangkan strategi promosinya tidak jauh beda dengan brand brand lain.

Mereka wajib melakukan co-branding, promosi lewat media sosial, digital marketing, dan public relation.

Sales Kopi X, kata Yuswohady, menjual langsung produknya melalui gerai-gerainya sendiri.

Standar pelayanannya memiliki loyalty program, customer support, kontak atau call center, serta kartu member Kopi X.

“Kelemahan UMKM pada umumnya adalah mereka jualan komoditas. Komoditas kopi misalnya per kilo cuma 10 ribu tapi kalau pake brand bisa 40 ribu. Adanya branding akan membuat produk UMKM kita lebih laku dan mendapatkan margin yang lebih tinggi,” jelasnya.

Baca juga: Wabah Corona Makin Meluas, UGM Imbau Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Di era digitalisasi teknologi, kata Yuswohady, perlu membangun kekuatan brand untuk memanfaatkan pasar potensial yang ada.

Kekuatan brand atas sebuah produk usaha penting sebab saat ini telah ada perubahan konsumsi di masyarakat.

Apalagi di kalangan generasi milenial pergeseran konsumsi masyarakat sangat terasa.

Dahulu pola konsumsi berdasarkan komoditas saat ini sudah beralih di era digital yang sangat cepat.

“Dahulu pola konsumsi berdasarkan komoditas saat ini beralih menjadi konsumsi atas sebuah pengalaman, dan kenyamanan contohnya seperti menonton konser, berwisata.”

“Perlu kejelian dan perumusan yang baik oleh pelaku UMKM guna memanfaatkan pasar potensial tersebut,” tandasnya.

Yuswohady menghimbau agar pelaku usaha harus melek teknologi, serta perumusan yang baik oleh pelaku UMKM guna memanfaatkan potensi pasar.

Baca juga: Muhammad Anan Selesaikan Program D3 Teknologi Instrumentasi Kurang dari 2,5 Tahun

Ini bisa dilakukan dengan memetakan beberapa hal yaitu dengan menentukan target pasar, posisi pasar, dan kebutuhan konsumen.Melalui pemetaan tersebut UMKM dapat menentukan harga dengan tepat sesuai dengan target pasar.

Selain itu, jangan lupa juga perlu melakukan branding pelayanan atas usaha.

Sebab konsumen pada masa kini peduli akan pengalaman yang nyaman.

UMKM penting membangun kekuatan brand guna memaksimalkan keuntungan.

“Dengan membangun kekuatan branding diharapkan UMKM Lampung dapat naik kelas dengan memanfaatkan kemudahan atas adanya perkembangan teknologi,” tuturnya.

Yuswohady pun mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan media sosial sesuai target pasar yang dibidik.

“Misal kalau pasarnya kaum milenial pakailah instagram. Untuk generasi yang lebih tua pakelah Facebook atau gunakan kombinasi keduanya,” pungkasnya.(Kn/-Th)

Baca juga: Strategi Memilih Pengasuh Anak yang Tepat