Bupati Puncak Alumnus UGM Angkat Warisan Budaya Bernilai Miliaran Rupiah

974

Baca juga: 21 Bulan Gabriel Asem di UGM yang Berbuah Perubahan bagi Tambrauw, Papua Barat

Karena itu, Willem ingin mengangkat kembali warisan budaya Kulit Bia.

Apalagi, saat ini ditengarai jumlah Kulit Bia yang ada hanya 100 keping.

“Sebelum negara (Indonesia) dan Injil hadir di sini, alat tukar sejak zaman nenek moyang kita adalah Kulit Bia,” tutur Willem, melansir Diskominfo Puncak.

“Karena itu, Kulit Bia adalah harta karun bagi masyarakat Pegunungan Tengah. Siapa yang memegang Kulit Bia, dia dianggap orang besar,” jelas pria kelahiran 1975 ini.

Willem menambahkan, ada kebanggaan yang timbul ketika seseorang memiliki Kulit Bia.

Baca juga: Hermin Indah Wahyuni: Jika Ingin Jadi Solusi, Ilmu Pengetahuan Tidak Boleh Eksklusif

Sebab, katanya, orang-orang akan datang dan mengajak berbincang kepada si pemilik untuk mendiskusikan masalah sosial.

Apa yang dikatakan Willem memang benar mengingat besarnya nilai Kulit Bia jika dirupiahkan.

Sebab, ada yang sekeping bernilai Rp5 juta, Rp500 juta, hingga Rp1 miliar. Hal itu tergantung pada kelasnya.

Di kelas terbawah alias kelas satu ada Kulit Bia Itaniwaga.

Sementara di kelas ada Songgala Wanggala.

Baca juga: Upaya Alumnus UGM Sejahterakan Masyarakat Bengkulu Lewat Kopi