KAGAMA Yuk Motret Kunjungi Bendungan Kering Pertama di Indonesia

344

Baca juga: Inovasi Teknologi Karya Dosen UGM yang Mampu Genjot Budidaya Ikan Wader Pari

Secara sederhana, bendungan kering yg memiliki konsep baru ini akan berfungsi ketika curah hujan tinggi sehingga debit sungai melampaui based flow atau debit normal.

Saat musim kering atau hujan normal, debit sungai mengalir seperti biasa tanpa ada aliran yang tertahan.

Selain itu, Bambang menerangkan bahwa bendungan kering tetap harus memenuhi standar keselamatan tinggi kendati tidak memiliki tampungan air seperti bendungan pada umumnya.

“Oleh sebab itu bendungan ini tetap dilengkapi spillway untuk menghindari  terjadinya over topping.  Bendungan ini berfungsi menahan air selama 4 sampai dengan 6 jam sebelum dirilis ke hilir menuju Jakarta,” sambung Bambang.

Lulusan Teknik Sipil UGM ini menyebut, setelah kelak beroperasi, Bendungan Ciawi ini dapat dikembangkan sebagai obyek pariwisata.

Baca juga: KAGAMA Bukan Tunggangan

Sehingga, katanya, membawa manfaat ekonomi bagi penduduk setempat.

Bambang pun menilai kunjungan peserta kegiatan KAGAMA YUK MOTRET ke Bendungan Ciawi merupakan hal positif.

“Kegiatan ini akan menambah pemberitaan dan jejak digital bagi Bendungan Ciawi.  Peserta Kagama Yuk Motret juga dapat mengenal lebih dekat bendungan kering (dry dam) pertama di Indonesia ini,” kata Bambang.

“Sebaliknya, bagi pihak bendungan Ciawi, kegiatan ini  bermanfaat untuk menambah wawasan dan keterampilan pegawai  dalam hal kemampuan fotografi  untuk mengabadikan proses pembangunan bendungan,” pungkasnya. (Tsalis/ ed. Taufiq)

Baca juga: Kiprah KAGAMA Jambi Bangun Daerah Lewat Kegiatan Sosial Sejak 1979