Akankah WNI eks ISIS Dipulangkan?

217

Baca juga: UGM Peringkat 3 Asia Tenggara, Pertahankan Predikat Kampus Terbaik di Indonesia

“Deteksi kesembuhan udeologi tidak semudah deteksi kesembuhan seseorang dari suatu penyakit. Bisa saja mereka berbohong saat mengakui Pancasila.”

“Padahal ingin berjihad ala ISIS di Indonesia. Ini yang perlu diwaspadai,” tandasnya.

Senada dengan Ridlwan, Sosiolog UGM, Drs. Suprapto, SU., berkaca dari pemulangan eks tentara KNIL (tentara Kerajaan Hindia Belanda) di masa lampau.

Sebagaimana dirilis Kabar Kota, pemulangan tentara KNIL didahului dengan studi kelayakan tentang sikap masyarakat terhadap kepulangan mereka.

“Sepanjang yang dipulangkan berjiwa nasionalis, patuh pada UUD 1945, serta mengakui Pancasila, maka kepulangannya dapat diterima,” tuturnya.

Sudah semestinya hal ini berlaku pula pada WNI eks ISIS yang ingin pulang.

Menurutnya, pemerintah harus melakukan serangkaian uji ideologi dan jiwa nasionalisme kepada mereka.

Baca juga: Presiden Jokowi Dipuji Australia Soal Penanganan Kebakaran Hutan

Soeprapto menambahkan, hal tersebut memang tidak mudah. Tetapi bisa dilakukan secara bertahap.

Dia memaparkan beberapa langkah yang perlu ditempuh, jika WNI eks ISIS diperbolehkan pulang.

Pertama, sebelum kembali, mereka harus lebih dulu menyatakan tidak akan lagi terlibat ISIS.

Kedua, melakukan pengawasan terhadap mereka dalam jangka waktu tertentu.

Ketiga, tidak menunjukkan indikasi masih berinteraksi dengan ISIS, baik dalam bentuk ucapan, sikap, atau tindakan yang mengarah pada gangguan kesatuan dan keamanan NKRI.

Sedangkan untuk pemantauannya, bisa melibatkan berbagai pihak seperti Kepala Desa, Lurah, Babinsa, Kepolisian, Satpol PP, serta BIN.

Demikian juga dengan masyarakat, mereka perlu disiapkan untuk bisa menerima WNI Eks ISIS nantinya.

Soeprapto menyarankan agar pemerintah dan pihak-pihak yang berpartisipasi memaksimalkan sosialisasi untuk menyiapkan itu.

“Penting juga untuk keluarga, lembaga pendidikan, dan lembaga agama lewat tokoh-tokohnya, ikut serta memulihkan WNI eks ISIS agar diterima masyarakat,” pungkasnya. (Kinanthi/ ed. Taufiq)

Baca juga: 3 Anggota KAGAMA Raih Penghargaan di Bidang Kesehatan pada HUT ke-123 Kota Balikpapan