Bernostalgia dengan Kehidupan Guru dan Pelajar Tempo Doloe di Museum Pendidikan Indonesia

824

Baca juga: Ketua KAGAMA Kaltim Ini Rela Lepas Status PNS Dokter Gara-gara Baca Buku

Dia memaparkan, koleksi paling tua di MPI yang sudah terkurasi berumur 60 tahun, sedangkan koleksi terbaru tahun 2018.

Koleksi di MPI, kata Hanafi, didatangkan dari berbagai sekolah dan hibah dari dosen.

Tak hanya menyediakan media pamer, MPI juga menyelenggarakan event lain seperti Festival Dhalang Cilik.

Dalam sehari, rata-rata jumlah pengunjung sekitar 20-50 orang, di luar pengunjung rombongan.

Namun, saat KAGAMA berkunjung ke sana pada Senin pagi, museum masih tampak sepi.

“Kalau pas musim liburan atau tahun ajaran baru itu bisa sampai 200 orang. Rata-rata per tahun ya 10.000-an pengunjung dari berbagai daerah. Kebanyakan yang datang, siswa SMP-SMA dan mahasiswa,” ujar Hanafi.

Rencananya koleksi yang ada tidak hanya menampilkan perjalanan pendidikan dari zaman pra-sejarah hingga hari ini, tetapi juga sejak zaman purbakala.

Baca juga: Seleksi CPNS Dijamin Aman, Tak Ada Celah Percaloan

“Misalnya media tulis, harapannya koleksi bisa mulai dari batu sabak sampai kertas yang sekarang ini kita pakai itu,” jelasnya.

Di samping itu, pihaknya juga berniat menambah koleksi.

Misalnya, di lantai dua dan di ruang belakang museum, ada beberapa koleksi yang sengaja tidak dipajang karena belum melalui proses kurasi.

Bagi kamu yang mungkin cepat haus dan lapar setelah mengelilingi museum, di sebelah barat MPI tersedia Food Court UNY, yang menjual aneka minuman dan makanan berat.

Demikian juga tempat ibadah juga tidak jauh dari MPI, hanya berseberangan dengan museum.

Sarana dan suasana di dalam museum cukup nyaman dan bersih.

Secara keseluruhan koleksi tertata baik dan rapi.

Baca juga: Resmikan 8 Sekolah dan Masjid di Palu, Ganjar Usul Siswa Diberi Latihan Tanggap Bencana

Namun, sayangnya tidak semua koleksi dibubuhi keterangan atau informasi.

MPI berlokasi di Kampus Pusat UNY, tepatnya di sebelah utara Perpustakaan UNY atau sebelah barat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY.

Untuk berkunjung ke sana, lebih efisien menggunakan kendaraan pribadi atau ojek online, karena tidak ada transportasi umum dengan rute terdekat.

Tak perlu merogoh uang untuk belajar atau sekadar nongkrong di museum ini.

MPI menerima kunjungan secara gratis. Kamu cukup mengisi buku tamu bila ingin berkunjung. (Kinanthi)

Baca juga: Mahasiswa UGM Temukan Fakta soal Hubungan Kebakaran Hutan dengan Penerbangan

Foto: Sepeda guru tempo doloe, mesin roneo 250, ruang kelas tempo doloe, gallery foto tokoh2 pendidikan nasional,