Baca juga: Alasan Mengapa Jamu Belum Bisa Disetarakan dengan Obat Pabrikan
Secara sederhana, dia mengklaim apa yang dialami orang Jepang disebabkan oleh stres dengan ritme kehidupan.
Pria yang mendapatkan gelar dokter (dr) dari FK UGM pada 1982 ini menuturkan, manusia tidak mampu mengimbangi derasnya kemajuan teknologi yang mereka ciptakan sendiri. Maka dari itu, timbullah stres.
Di samping itu, kata Dr. Bondan, muncul pula penyakit-penyakit karena proses adaptasi tubuh guna menyesuaikan diri dengan kemajuan dunia.
“Keadaan ini tidak terjadi di Indonesia dan Jepang saja, tetapi juga di Amerika Serikat,” tuturnya.
Dr. Bondan juga percaya dengan pendapat pakar yang menyatakan bahwa stres berkelanjutan bisa meningkatkan rasa sakit, tingkat ketidaknyamanan, dan kecemasan pada manusia.
Dia pun menggarisbawahi bahwa seluruh penyakit turunan dari stres pangkalnya dari pikiran.
Solusi untuk menanggulanginya sebetulnya tidak mahal.
Baca juga: Kunci Kesehatan Tanpa Obat dan Alat
Sebab, menurutnya, seseorang hanya butuh untuk mengendalikan pikirannya agar merasa bahagia.
“Bahagia itu adalah modal utama untuk menjadi sehat,” tutur Dr. Bondan.
Orang orang yang mengalami penyakit jiwa karena stres dikatakannya juga akan mengalami kehilangan rasa percaya diri, pesimis, apatis, dan produktivitasnya juga turun.
Dr. Bondan menilai apabila seseorang dapat mengubah mindset-nya untuk bahagia, maka perubahan nasib akan mengikuti.
Selain itu, mindset yang baik akan memberikan imbas positif pada kinerja hormon, kondisi fisik, insting, emosi, dan spiritual manusia.
Baca juga: Tak Hanya Corak Yogyakarta yang Dipamerkan dalam Festival Batik DWP UGM
Salah satu metode untuk melakukannya ialah dengan meditasi.
Ada dua jenis meditasi menurut penjabarannya, yakni gerak dan diam.
Bahkan, bagi kaum muslim, dia menyebut salat sebagai meditasi.
“Salat sebetulnya juga merupakan bentuk dari meditasi. Karena sesorang yang salat harus khusyu’ (konsentrasi), tuma’ninah (rileks), dan melakukan imajinasi bahwa kita sedang merasakan kehadiran Tuhan,” kata Dr. Bondan.
Dia menambahkan, melalui salat, seseorang tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga kesehatan.
Prinsip pengendalian pikiran melalui konsentrasi, relaksasi, dan imajinasi (RCI) merupakan basis meditasi yang kini dikembangkan oleh Dr. Bondan. (Tsalis)
Baca juga: Warga Sumbawa Belum Tertarik Pakai Alat Kontrasepsi