Menggaungkan Jiwa Beragama dan Berbangsa

263

Dalam kesempatan tersebut, Siti Ruhani menggambarkan kebangkitan Indonesia yang harus segera direalisasikan. Keberagaman yang dimiliki Indonesia menjadikan modal berharga untuk unjuk gigi.

“Islam yang ada di Indonesia adalah islam yang berakar pada kearifan budaya nusantara, berkemajuan (NU dan Muhammadiyah), dan bernasional kebangsaan (HMI),” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Prof. Suwarsono memberikan nasihat penting untuk Indonesia. “Jangan sampai Indonesia kita ini terjadi perang sipil,” ungkapnya.

Ia menegaskan, perang sipil adalah perang yang menyerang dari dalam. Sebuah perang yang menggerogoti dari dalam sebuah negara hingga akhirnya runtuh tak bertuan.

“Indonesia dengan segala kemajemukan dan pluralitasnya harus memahami ini. Keberkahan negara ini tidak boleh terganggu dengan konflik-konflik internal yang ada,” tutupnya.

Prof. Ajat menambahkan dengan konsep islam yang rahmatan lil alamin yang mampu merangkul keberagaman negara ini. Ia berasumsi jika konsep ini dapat dibumikan bersama dengan bhinneka tunggal ika, sehingga menjadi pondasi kuat dalam menjalankan pemerintahan.

“Pendidikan menjadi pintu penengah dalam menanamkan sikap itu,” timpal Senawi.  Menurutnya, menambahkan pendidikan sebagai dasar dalam pengimplementasian pada diri adalah strategi dalam menanamkan keberagaman dan kesatuan untuk membangun bangsa.(Sirajuddin/Magang)