Situs Warungboto, Dulu dan Kini

1680

Sepasang suami istri Tangkas dan Mona, jauh-jauh dari Banyumas datang ke Yogyakarta untuk mengunjungi Situs Warungboto ini. Berawal dari media sosial instagram, Mona dan Tangkas memanfaatkan waktu senggangnya untuk berfoto di situs ini.

“Bagus sih tempatnya sesuai ekspektasi dan lumayan murah juga. Tadi pagi juga sempat ramai karena ada foto prewedding. Enak di sini, sepi jadi bisa lebih leluasa foto-fotonya,” jelas Mona kepada Kagama.

Ada pun pengunjung lain yang datang, yakni anak muda dan ibu-ibu yang kemudian juga mengabadikan momen kebersamaannya.

Wisatawan cukup diuntungkan dengan suasana Situs Warungboto yang kondusif. Demikian juga dengan penduduk sekitar, mereka juga cukup diuntungkan dengan keberadaan Situs Warungboto.

Pada zaman itu, kerajaan lebih banyak memanfaatkan sarana ini untuk beristirahat dan menjadikannya tempat pemandian.(Foto: Kinanthi)
Pada zaman itu, kerajaan lebih banyak memanfaatkan sarana ini untuk beristirahat dan menjadikannya tempat pemandian.(Foto: Kinanthi)

Mata pencaharian penduduk semakin bertambah dan berkembang. Mereka memanfaatkan situasi ini untuk membangun lahan parkir dan warung jajanan untuk para wisatawan.

Dari tahun ke tahun, Situs Warungboto sudah terpelihara dengan baik dan terus meningkatkan perbaikan. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP)Yogyakarta.

Saat ini di sisi timur Situs Warungboto sedang dilakukan penggalian situs baru yang konon masih berhubungan dengan pesanggrahan ini.

“Ada kemungkinan situs ini lebih panjang, sampai ke daerah rumah makan Bakmi Jawa Mbah Gito,” kata Iwan menjelaskan.

Tarif masuk sekaligus biaya parkirnya cukup murah, yakni Rp3000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. Akses menuju tempat wisata pun sangat mudah, karena Situs Warungboto terletak di pinggir jalan, tepatnya di Jalan Veteran No.77, Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.(Kinanthi/Magang)