Satpam UGM Terima Penghargaan Keluarga Hebat Berkat Sukses Kuliahkan Keempat Anaknya

308

Penghasilan sebagai satpam kampus hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Ditambah lagi untuk membiayai kuliah dan sekolah anak-anaknya. Untuk itu dia mengambil kerja sambilan untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Dikala sedang tidak bertugas menjaga kemanan kampus, dia menjadi sopir bus kota di Yogyakarta. Tak hanya itu, dia pun mengambil tugas sebagai penjaga gedung pada sebuah fasilitas kesehatan kampus.

“Dulu saat anak-anak masih sekolah semua saya menjalani semua pekerjaan, pernah jadi sopir bus kota dan penjaga,” kisahnya.

Terlepas dari semua keterbatasan itu Teguh bersyukur anak-anaknya bisa memahami kondisi keluarga. Semua anak-anaknya tidak pernah menutut lebih padanya. Mereka turut berjuang untuk bisa menyelesaikan pendidikan dengan sebaik-baiknya.

“Saya selalu pesan pada anak-anak untuk hidup sederhana dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan,” tuturnya.

Teguh tidak pernah mengeluh akan kehidupannya. Apa yang dilaluinya membuatnya sadar bahwa semua hal bisa dicapai jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dia justru merasa bangga meskipun dalam kondisi terbatas mampu menghantarkan puteri-puterinya mengenyam bangku perguruan tinggi. Kini putri sulungnya telah menjadi dosen di Universitas Andalas, yang kedua membuka bisnis, dan yang ketiga bekerja di penerbitan.

“Bangga rasanya, meskipun saya ini orang biasa yang hanya lulusan SMP dan isteri tidak pernah sekolah  bisa menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi,” ungkapnya.

Tak lupa dia pun berpesan pada para orang tua untuk sabar dan telaten dalam mendidik dan mengasuh anaknya.

“Usahakan pendidikan anak karena pendidikan bisa mengubah jalan hidup menjadi lebih baik,” katanya. (Humas UGM/Ika)