KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tim Peneliti Eliminate Dengue Project (EDP) UGM Yogyakarta menempatkan staf perawat di Puskesmas wilayah Kota Yogyakarta dan Puskesmas Sewon di Kabupaten Bantul. Perawat tersebut bertugas melakukan pemeriksaan darah pasien yang terkena demam tinggi lebih dari satu hari sebagai upaya deteksi dini terkait kemungkinan terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan pemantauan tersebut akan dilaksanakan hingga akhir Desember 2019.
“Sudah sepekan ini kami mulai studi dampak dengan kerja sama di Puskesmas Kota Yogyakarta dan Sewon, Bantul. Kita mencoba melihat seberapa banyak kasus DBD di Kota Yogyakarta dan Sewon, Bantul,” urai Peneliti EDP UGM dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph. D. kepada wartawan, Jumat (10/11/2017} di Kampus UGM, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta.
Dikatakan Riris Andono Ahmad yang akrab dipanggil Doni, proses pemeriksaan tersebut bersifat sukarela, hanya kepada warga yang bersedia. Diawali dengan menggali informasi dari pasien terkait tempat tinggalnya di daerah yang sudah ditebar nyamuk berwolbachea ataukah tidak. Kemudian, dalam 10 hari sebelum terkena demam, pasien tinggal atau bepergian ke mana. Mengingat, penularan virus DBD bisa di luar daerah tempat tinggal.
“Selain itu, dengan bantuan alat diagnosis khusus dengue, pasien dapat ditangani segera,” lanjut Doni.
Sebagai peneliti EDP, Doni berpijak pada hipotesis sebagian besar kasus DBD terjadi di daerah yang populasi nyamuk aedes aegypti tidak berwolbachea. Karenanya, untuk bisa melakukan penelitian dan monitoring maka di setiap Puskesmas bisa menanyakan kepada pasien mereka yang suspect DBD tinggi untuk direkrut dalam penelitian tersebut.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, kalau ada gejala panas tinggi lebih dari satu hari maka mereka bisa mengunjungi fasilitas di Puskesmas agar mendapatkan diagnosis. Sehingga, kami bisa memonitor lebih cepat untuk kasus DBD,” imbuhnya.
Doni juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan tetap melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN selama musim hujan. Hal itu sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DB.
