Saran Bupati Kabupaten Puncak Alumnus UGM untuk Hadapi Kelangkaan Pangan: Kembali ke Tradisi Leluhur

211
Bupati Puncak alumnus UGM, Willem Wandik, M.Si., angkat bicara mengenai situasi kelangkaan pangan dalam wabah Covid-19. Foto: Diskominfo Puncak
Bupati Puncak alumnus UGM, Willem Wandik, M.Si., angkat bicara mengenai situasi kelangkaan pangan dalam wabah Covid-19. Foto: Diskominfo Puncak

KAGAMA.CO, PUNCAK – Berbagai daerah di Indonesia kini sedang diterpa isu ketahanan pangan. Penyebabnya tak lain karena dampak berantai dari wabah virus corona.

Stok pangan sebetulnya memadai. Hanya, daya beli masyarakat menurun akibat perputaran ekonomi yang melemah.

Hal ini terjadi khususnya bagi mereka pekerja informal dan karyawan yang ladang pendapatannya mendekati titik paceklik.

Belum lagi tren panic buying yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk menimbun.

Karena itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dan mulai langka.

Baca juga: Alumnus FEB UGM Ini Sebut Industri Tekstil Indonesia Mampu Selamatkan Ekonomi dan Kesehatan di Masa Pandemi

Tak heran, bila hal ini menjadi salah satu ancaman di seluruh daerah di Indonesia. Tak terkecuali Kabupaten Puncak yang berada di Provinsi Papua.

Menyikapi hal ini, Bupati Puncak, Willem Wandik, M.Si. mengajak warganya untuk kembali ke tradisi leluhur.

Yakni dengan berkebun sebagaiman dilakukan orang-orang Pegunungan Tengah tempo dulu.

“Hanya dengan itulah kekuatan pangan akan terjaga untuk masyarakat Puncak,” kata Willem, Rabu (20/5/2020), melansir Seputar Papua.

Untuk sementara waktu, alumnus Magister Ekonomika Pembangunan UGM tersebut telah mengambil inisiatif dengan membagikan 100 ton beras kepada warga Puncak.

Baca juga: Pemerintah Gelontorkan Rp190 Triliun untuk Dukung Usaha Rakyat di Masa Pandemi