UGM Dapatkan Dukungan Pendanaan 21 Riset terkait Covid-19

488

Baca juga: Jika Tak Setuju New Normal, Silakan Tetap Tinggal di Rumah

“UGM telah memiliki beragam produk penelitian terkait sarana pendukung penanganan Covid-19 yang potensial untuk dikembangkan,” ucap Ghufron.

“Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah produksi ventilator yang disebut paling canggih dari yang pernah diproduksi di Indonesia.”

“Meskipun produk tersebut masih perlu melalui proses pengujian,” terang Wakil Menteri Kesehatan RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Ghufron juga menyebut inovasi lain dari UGM. Seperti Smart Biosafety Swab Chamber yang sudah diproduksi dan dipakai RSUP Dr. Sardjito Jogja, seperti APD (Face Shield 3D printing). Serta APD (Face Shield 3D printing) yang memasuki tahap produksi.

Dia berharap para peneliti yang telah menerima SK dapat terus berkomitmen dan aktif untuk mengembangkan penelitian dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Suka Jeprat-jepret? Ayo Ikuti Kompetisi Foto KAGAMA 2020 dan Rebut Total Hadiah Rp25 Juta!

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UGM mendorong para peneliti untuk bisa menemukan ide-ide penelitian.

Sehingga muncul hal yang bermanfaat dan mampu menjawab persoalan di tengah masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Di samping itu, masing-masing peneliti serta institusi juga diharapkan dapat saling berkoordinasi dan bekerja sama untuk merencanakan suatu solusi yang utuh dan berdampak.

“Harus ada perencanaan yang baik dan utuh. Ini bisa kita lakuka ketika ada konsolidasi,” ucap Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono.

Adapun pengusulan proposal penelitian dibuka kepada anggota konsorsium pada tanggal 17 Maret hingga 15 April lalu.

Sebanyak 21 proposal riset inovasi yang diloloskan UGM difokuskan pada invensi lima bidang. Yakni pencegahan, deteksi dan skrining, alat kesehatan dan pendukung, terapi, serta sosial humaniora. (Ts/-Th)

Baca juga: Ketua KAGAMA Batang Ini Pernah Jadi Saksi Patah Hati Teman KKN