Sosiolog UGM: Desa Inklusif Penting Demi Membangun Demokrasi yang Lebih Sehat

299

Baca juga: Anwar Sanusi: Desa Inklusi Penting bagi Penguatan Desa

Seperti pengelolaan sumber daya pertanian, pemanfaatan dana desa, penguatan partisipasi warga, pelestarian aset dan lingkungan desa, pelayanan kesehatan dan pendidikan, serta reformasi tata pemerintahan desa.

“Isu-isu tersebut mencuat saat pandemi Covid-19, hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa, desa mampu bangkit sebagai subyek,” ungkap pria kelahiran 47 tahun lalu ini.

Supaya isu-isu inklusif ini bisa direpresentasikan, desa membutuhkan berbagai arena diantaranya musyawarah desa, musyawarah perencanaan desa, pembangunan desa, forum-forum informalitas sektoral, jaringan antar desa, dan pusat-pusat masyarakat.

Arie mengatakan, ruang-ruang atau arena inilah kunci penting menumbuhkan inklusifitas di desa.

Ruang-ruang tersebut memungkinkan, semua elemen desa dan aktor-aktornya terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan terlibat dalam penyelesaian isu-isu strategis di desa.

Baca juga: Saran Hendri Saparini agar UMKM di Sumatera Utara Semakin Kuat

“Begitu aktor-aktor ini terlibat dalam penyelesaian isu-isu strategis desa, maka akan terbentuk subjek politik pembangunan.”

“Ruang atau arena tersebut juga diperlukan di masyarakat, mengingat terjadinya oligarki di arena pemerintahan nasional,” jelas peneliti Institute For Research and Empowerment (IRE) ini.

Menurut Arie, pengambilan keputusan yang dikuasai oleh kelompok tertentu, pastinya akan melahirkan praktik-praktik yang eksklusi.

Aktor-aktor di dalam arena desa harus terlibat aktif dalam mengorganisasikan komunitas. Selain Kepala Desa dan perangkat desa, aktor desa yang lain meliputi, kelompok petani, kelompok perempuan, pemuda karang taruna, kelompok disabilitas, kelompok buruh, dan sebagainya.

Arie mengatakan, penciptaan desa inklusif perlu dilakukan dengan beberapa pendekatan. Desa harus melakukan reformasi pemerintahan, memperkuat peran BPD, menguatkan inisiatof tokoh dan pengorganisasian kelompok.

Baca juga: Alumnus Sekolah Pascasarjana UGM Angkatan 2010 Dipercaya Jadi Direktur Pengadaan Perum BULOG