Sivitas Akademik FEB UGM Pentaskan Wayang Wong “Petruk Dadi Ratu”

639
Lakon Petruk Dadi Ratu dipilih sebagai pengingat agar sivitas FEB selalu selaras dalam pikiran, perasaan, dan tindakan. Foto: FEB UGM
Lakon Petruk Dadi Ratu dipilih sebagai pengingat agar sivitas FEB selalu selaras dalam pikiran, perasaan, dan tindakan. Foto: FEB UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UGM) menyelenggarakan tumpengan dan pertunjukan seni Wayang Wong dengan lakon “Petruk Dadi Ratu” pada Rabu (18/9/2019).

Acara yang digelar di Plaza FEB ini merupakan rangkaian Dies Natalis FEB UGM ke-64.

Menariknya, pemain dalam lakon tersebut adalah dekan, dosen, serta tenaga kependidikan FEB.

Mereka antara lian Dekan FEB Eko Suwardi, Ph.D, berperan sebagai Petruk.

Selain itu, dosen-dosen seperti Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta,  M.B.A., Rr. Tur Nastiti, S.E., M.Si., Ph.D, Prof., Dr. Catur Sugiyanto, M.A., Rr. Mukitari Basu Swastha, hingga Prof., Dr. Suwardjono, M.Sc pun turut terlibat dalam bermain peran.

Baca juga: Pelaku Usaha dan Konsumen Jangan Terlena dengan Tren Bisnis Digital

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dies Tur Nastiti bercerita tentang proses latihan.

Dosen Manajemen Lintas Budaya itu mengatakan para dosen yang ikut pentas Wayang Wong secara rutin berlatih selama dua minggu sekali, selama dua bulan menjelang pentas.

“Tapi berhubung disambi ngajar, saat janjian jam 14.00, latihannya baru mulai jam 16.30,” ujar Nastiti diiringi tawa para hadirin.

Lakon “Petruk Dadi Ratu”, kata Nastiti dipilih sebagai pengingat agar sivitas FEB selalu selaras dalam pikiran, perasaan, dan tindakan.

Selain itu, melalui lakon ini, pihaknya berpesan agar seorang pemimpin tidak boleh bertindak sia-sia terhadap rakyat jelata.

Baca juga: Pendanaan Startup Berisiko, Pemerintah Perlu Tingkatkan Pengawasan