Sivitas Akademik FEB UGM Pentaskan Wayang Wong “Petruk Dadi Ratu”

642

Baca juga: Menkes Nila Imbau Masyarakat Belajar Hidup Sehat dari Jepang

“Ketika dia bertindak sia-sia, reaksi dari rakyat akan lebih luar biasa,” tambah Nastiti.

Selain Wayang Wong, sebelumnya acara juga dimeriahkan dengan musik keroncong oleh FEB Keroncong, dan pertunjukan Tari Langen Sari oleh KAFEGAMA (alumni) angkatan 1971 yang menggandeng Dharma Wanita FEB UGM.

Dalam dies kali ini, kesenian tradisional dipilih guna mengakrabkan keluarga besar sivitas FEB yang terdiri dari alumni, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Kesenian tradisonal bisa mewadahi prinsip yang selama ini dipegang UGM yakni Globally Respected, Locally Rooted. Kali ini kami ambil yang locally rooted. Menonjolkan kearifan lokal,” jelas Nastiti.

Rupanya tak hanya Nastiti yang berharap acara ini bisa mengakrabkan sivitas FEB UGM.

Baca juga: Ganjar Pranowo Lantik Pengda KAGAMA Sulawesi Utara

Dekan FEB Eko Suwardi juga mengharapkan hal serupa.

“Acara ini sengaja digelar secara informal dengan melibatkan alumni angkatan 71 sebagai penari. Semoga melalui acara yang dari kita, untuk kita, dan oleh kita, sivitas FEB UGM bisa semakin akrab,” ujarnya dalam sambutan.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi Supriyadi, M.Sc., Ph.D., CMA., CA., Ak. berharap ke depan FEB UGM bisa menjadi contoh bagi sivitas UGM lainnya.

“FEB adalah ujung tombak untuk mengembangkan nama baik UGM di dunia nasional dan internasional. Dengan ulang tahun ke-64 ini, Saya berharap FEB bisa dijadikan acuan dan contoh sivitas UGM lainnya,” ungkapnya.

Setelah Supriyadi memberikan sambutan, acara resmi dibuka dengan ritual pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Ketua Senat Fakultas Prof. Marwan Asri, M.B.A., Ph.D.

Potongan tumpeng ini diberikan kepada Jajaran Rektorat, Ketua Senat FEB UGM, Sesepuh Fakultas, Perwakilan tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa, serta perwakilan Dharma Wanita. (Venda)

Baca juga: FK-KMK dan Kagamadok Gelar Konser Amal untuk Bangun Kota Difabel