Pernak-pernik yang Dipakai dalam Busana Pengantin ala Keraton Surakarta

1679
Dosen UNY alumnus UGM, Dr. Purwadi, M.Hum., menerangkan apa saja yang mesti dipakai dalam busana pengantin khas Keraton Surakarta. Foto: Antara
Dosen UNY alumnus UGM, Dr. Purwadi, M.Hum., menerangkan apa saja yang mesti dipakai dalam busana pengantin khas Keraton Surakarta. Foto: Antara

KAGAMA.CO, SOLO – Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara, Dr. Purwadi, M.Hum, bertolak ke Surakarta pada Kamis (30/9/2020).

Purwadi menghadiri seminar Busana Pengantin Karaton Surakarta Hadiningrat di Hotel Swiss Belinn, Laweyan.

Agenda ini digelar oleh Keraton Surakarta dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Harpi Melati Kota Surakarta.

Tiga pembicara dihadirkan dalam acara ini, yakni Pengageng Sasana Wilapa, Dra. GKR Wandansari, M.Pd.; Dwija Sanggar Pambiwara Keraton Surakarta, Drs. KPH Radityo Lintang Sasongko. Serta Putri Sinuwun Paku Buwana XIII, GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani.

Purwadi menilai acara ini merupakan upaya agar generasi muda mengerti perkembangan budaya peradaban leluhur.

Baca juga: Ini Pasal di UU Cipta Kerja yang Bertentangan dengan Dunia Pendidikan

Pasalnya, nenek moyang telah mewariskan kemewahan budaya dalam bentuk busana.

Untuk itu, busana pengantin Jawa perlu ditelusuri sejarahnya sebagai referensi.

Dalam catatan Purwadi, Sinuwun Paku Buwana III telah membuat arahan tentang tata busana pengantin pada 1752.

Sang raja juga mengatur busana teater dan panggung. Hal ini menjadi tindak nyata dari peribahasa ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana.

“Berbusana yang pantas memang menjadi perhatian yang saksama,” tutur Purwadi kepada Kagama.

Baca juga: Tak Ingin Berspekulasi, Begini Cara Nurdin Santosa Pertahankan Bisnis Jamur di Masa Pandemi