Baca juga: Sinergi KAGAMA dan BI Majukan UMKM Lewat Strategi Smart Branding
Lucia mengaku betah dan terkesan dengan KAGAMA. Dia menuturkan bahwa Kota Manado memang tidak sebesar kota-kota lain di Indonesia. Namun, persaudaraannya cukup kuat.
“Kita kumpul-kumpul saling memberi masukan dari berbagai bidang keilmuan masing-masing, itu jadi nilai tambah buat kita.”
“Kadang kumpul-kumpulnya sekadar ngopi bareng, sambil reuni dan nostalgia kuliah zaman dulu. Itu juga yang bikin betah,” ujarnya.
Bicara soal nostalgia kuliah, Lucia teringat saat harus begadang mengerjakan tugas-tugas dari dosen.
“Waktu tengah malam lapar dan cari makan bersama teman. Makanan favorit kami waktu itu Ayam goreng Cak Koting yang sambelnya nendang banget,” pungkas Lucia.
Baca juga: Bupati Puncak Alumnus UGM Angkat Warisan Budaya Bernilai Miliaran Rupiah
Selain bertemu dengan kawan-kawan yang menyenangkan, Lucia berjumpa dengan sosok dosen yang menginspirasinya selama menempuh studi di UGM.
Dirinya bersyukur bisa bertemu dengan Prof. Siti Malkamah, dengan berbagai pengalaman menariknya yang dibagikan ke mahasiswa, serta Heru Sutomo (almarhum) yang sabar membimbingnya dalam menyelesaikan tesis.
Pemilik motto hidup “Ora Et Labora” (bekerja dan berdoa) ini, tak hanya aktif sebagai pengurus organisasi olahraga dan KAGAMA Manado.
Lucia diketahui juga mengemban amanah sebagai Ketua Cabang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Kotamobagu, Sulut, serta menjadi Pengurus Wilayah PII Sulawesi Utara.(Kn/-Th)
Baca juga: Pimpin KAGAMA Orchids, Yoppie Ingin Wujudkan UGM sebagai Orchids Sanctuary
