Baca juga: Kisah Ongkos Parkir Pak Koesnadi dan Korban Asrama ‘Darmaningsih’ UGM
“Penanganan menggunakan metode baru ini membuat hasil lebih maksimal, murah, dan lebih baik,” terangnya.
Dia menjelaskan, metode temuannya ini dilakukan dengan cara memotong retina secara radial.
Hal ini berbeda dari cara konvensional yang memotong secara melintang.
Pasalnya, kata Waldensius, selama ini pemotongan secara radial tak dilakukan dalam operasi saraf mata karena berdekatan dengan pupil.
Oleh karena itu, menurutnya, pemotongan harus dilakukan dalam ukuran tertentu agar tidak mengenai pupil.
Baca juga: Termasuk ISIS, Tak Ada Satu Pun Sistem Kekhilafahan yang Harus Diikuti Menurut Al Qur’an
Selain itu, metode temuan Waldensius tidak lagi menggunakan minyak silikon saat hendak menempelkan kembali retina ke jaringan mata.
Dia mengganti bahan minyak silikon dengan gas (tamponade) yang bakal hilang secara berangsur-angsur.
“Penempelan retina cukup memakai gas. Gas ini akan terserap sendiri dan habis,” tutur Waldensius.
“Kalau penempelan retina menggunakan minyak silikon dapat menimbulkan komplikasi di mata. Kesehatan mata akan kembali menurun,” papar pria kelahiran Medan, 27 Juli 1959 ini.
Lebih lanjut, dia memandang minyak silikon bisa membuat tekanan bola mata tidak teratur, sehingga penglihatan mata semakin menurun.
Baca juga: Presiden Tak Akan Pulangkan Eks WNI Kombatan ISIS, Demi Keamanan Negara!
