Baca juga: Dosen IAIN Bengkulu Alumnus UGM: Tenaga Pendidik Harus Lebih Kreatif dalam Pembelajaran Daring
Dalam program kali ini, Budi dan tim memperkenalkan program pengolahan sampah atau limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) dan pakan ternak lele.
“Kami akan berikan pelatihan pengolahan sampah atau limbah rumah tangga, yang nantinya akan dihasilkan pupuk organik dan pakan ternak bagi ikan lele,” jelasnya.
Budi bertutur, para peserta tampak antusias dengan kegiatan sosialisasi ini. Materi yang diberikan direspon positif oleh peserta.
Selain itu, dalam diskusi bebas dan ringan, para peserta dengan senang hati menyampaikan keluhan yang dialami terkait budidaya labu susu sebagai target diversifikasi pangan.
Sementara itu, Ketua kelompok tani Tunas Jaya, Maryanto mengucapkan rasa terima kasihnya kepada UGM yang telah menyempatkan diri melakukan sosialisasi di tengah pandemi.
Baca juga: Cerita Alumnus Filsafat UGM Gagas Platform Digital untuk Bangkitkan UMKM di Panggungharjo
“Terima kasih atas arahan yang diberikan, kami jadi sadar betapa pentingnya ketahanan untuk diperhatikan di tengah kondisi ini” ujarnya.
Pihaknya berharap, program ini bisa berkelanjutan, dengan adanya peningkatan kemandirian benih dan Melalui program penelitian, Fakultas Biologi UGM melakukan mitigasi penanganan pandemi Covid-19 di bidang ketahanan pangan. Foto: Biologi UGMbantuan pemasaran produk olahan tepung labu susu.
Setelah dilakukan sosialisasi, tahap berikutnya adalah pelatihan yang dilaksanakan setelah tanggal 17 Agustus 2020. Program tersebut masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2020.
Budi menambakan, Fakultas Biologi UGM berharap program ini bisa bermanfaat bagi peningkatan daya tahan ekonomi, sekaligus menstimulasi proses adaptasi kebiasaan baru bagi masyarakat dalam mengupayakan ketahan pangan di masa pandemi. (Kn/-Th)
Baca juga: Isu Identitas Pengaruhi Kecakapan Negara Atasi Pandemi
