Dr. Sampurno, MBA, Apt., Merasa Mendapat Berkat Tersembunyi dari Farmasi

1378
Ilmu pengetahuan bisa berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi suatu negara.(Foto: Maulana)
Ilmu pengetahuan bisa berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi suatu negara.(Foto: Maulana)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Awalnya Sampurno ingin menjadi insinyur. Pada 1970, pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 31 Desember 1950 ini memilih Jurusan Teknik Kimia dan Farmasi.

Terang saja, Teknik Kimia menjadi tujuan utamanya. Namun karena ia lebih dulu diterima di Farmasi, akhirnya jurusan tersebut diambilnya.

Masuk di jurusan yang tidak diinginkan tentu berat. Tak mengherankan jika pada dua tahun pertama menempuh studi, Sampurno merasa salah jurusan. Kala itu, ia merasa jurusan Farmasi terlampau kaku sehingga kreativitasnya mampet.

Setiap praktikum, Sampurno merasa hanya diminta mencari atau pun membuktikan sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya. Model pendidikan macam ini membuatnya merasa tidak nyaman.

Untungnya, selain menempuh studi, Sampurno juga aktif berorganisasi. Ia merupakan aktivitis Komisariat Dewan Mahasiswa (Kodema) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

“Di sana saya malah senang. Bahkan saya punya semboyan ‘jangan sampai kegiatan intra menganggu kegiatan ekstra’,” ujar Sampurno disusul tawa, kepada Kagama belum lama ini.

Walau merasa tidak cocok dengan Farmasi, Sampurno berhasil lulus cepat. Kala itu, lulus dalam waktu 10 tahun adalah hal yang lumrah bagi mahasiswa Farmasi. Jurusan ini memang dikenal ‘horor’ karena padatnya aktivitas praktikum dan sulitnya materi yang diajarkan.

Namun demikian, ia berhasil melewati itu semua. Meskipun di awal tahun kuliah merasa kurang bahagia dan merasa tidak cocok dengan Farmasi, Sampurno berhasil lulus dalam waktu 7 tahun. Waktu yang dianggap cepat saat itu.

Ia termotivasi lantaran membayar biaya kuliah dengan uangnya sendiri. Hal itu terjadi saat tahun kedua. Ia nyambi menulis di koran dan berjualan batik.

“Saya merasa ada blessing in disguise di balik pilihan saya memilih farmasi. Saat masuk dunia kerja, saingan saya sedikit sehingga karier saya lancar,” ujar Sampurno.