Lulus Tercepat dan IPK Tinggi, Raras Ajeng: Saya Kembali Mengabdi ke Almamater

2342
Tanggungan dua anak kecil di rumah adalah pelecut semangat dan pengobat rindu untuk segera dapat menyelesaikan masa studi dengan baik.(Foto: Santosoniko Nijo)
Tanggungan dua anak kecil di rumah adalah pelecut semangat dan pengobat rindu untuk segera dapat menyelesaikan masa studi dengan baik.(Foto: Santosoniko Nijo)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Bulan April pada tahun ini menjadi momen yang dinantikan banyak orang. Bukan hanya bulan untuk berpesta politik , namun bulan ini juga menjadi pesta dari para Wisudawan Program Pascasarjana Periode III Tahun Akademik 2018/2019.

Rabu (24/4/19), sekitar 1.262 wisudawan Program Pascasarjana telah diwisuda oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., di Grha Sabha Pramana. Jumlah lulusan yang diwisuda ini terdiri dari lulusan master, lulusan spesialis, dan lulusan doktor yang diantaranya terdapat wisudawan asing.

Waktu studi tercepat untuk lulusan Program Spesialis diraih oleh Raras Ajeng Enggardipta dari Program Studi Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi. Waktu yang diperlukan Raras untuk lulus adalah 2 tahun 5 bulan 21 hari.

“Sebenarnya kami ber-19 orang mendapat yudisium di waktu yang sama. Mungkin karena IPK saya yang paling tinggi, yakni 3.98 menjadi perwakilan dari teman-teman yang lain,” ungkap Raras kepada Kagama.

Raras Ajeng Enggardipta.(Foto: Santosoniko Nijo)
Raras Ajeng Enggardipta.(Foto: Santosoniko Nijo)

Durasi masa studi spesialis di UGM sekitar 5 semester atau 2 tahun 6 bulan. “Kami itu ada tradisi lulus bareng-bareng. Semua Kaprodi dan mahasiswa sudah berkomitmen bersama untuk satu angkatan lulus bersama biar tidak ada yang ketinggalan,” terangnya.

Buah dari komitmen bersama dalam menempuh pendidikan sangat dirasakan teman-teman seangkatan Raras. Saling support sangat membantu dalam menyelesaikan masa studi.

Dalam jenjang kedokteran, seorang calon dokter untuk memulai izin praktik harus menempuh beberapa tahap. Hal ini yang sedang dipersiapkan Raras untuk mendapat surat keabsahan sebagai dokter pelayan masyarakat.

“Dengan ijazah ini saya bisa mengurus surat tanda registrasi untuk spesialis. Jadi kayak nyetir harus ada SIM nya, seorang dokter spesialis nanti ada surat izin praktik,” jelas Raras.