
KAGAMA.CO, BULAKASUMUR – Pembangunan daerah tertinggal, salah satunya Papua masih menjadi tugas besar bagi negara.
Tak hanya pemerintah, para akademisi sebagai bagian dari negara sudah sepatutnya membantu.
KAGAMA turut berperan aktif melakukan pengabdian masyarakat dan memberi masukan kepada pemerintah daerah terkait pembangunan Papua.
Kepedulian itu, tidak hanya ditunjukkan oleh pengurusnya, tetapi juga alumnus UGM yang lain, baik yang mengabdi di daerah terpencil, perkampungan, hingga ke kota-kota besar.
Contohnya, dr. Sudanto, pada 2014 tepat 35 tahun sudah dirinya mengabdi sebagai dokter di Papua.

Baca juga: Cerita Bambang Purwoko Mendidik dan Tinggal Bersama Anak-anak Papua
Sejak 1982 Sudanto membuka praktik mulai dari pedalaman Asmat hingga ke Abepura.
Seperti yang terdokumentasikan dalam buku 7 Windu Sumbangsih Kagama bagi Bangsa dan Negara (2014).
Bagi pasien yang tidak mampu membayar biaya periksa, Sudanto sering memberi pelayanan gratis.
Namun, masyarakat tidak sepenuhnya ingin dilayani dengan gratis, terkadang mereka mengganti biaya itu dengan membawakannya rempah-rempah.
Berkat kebaikannya itu, tempat praktiknya dikunjungi ratusan pasien dari penjuru Papua.
Lain halnya dengan Eko Prabowo, SS., alumnus jurusan Sastra Jawa.
Baca juga: Jogja Aman dan Nyaman bagi Warga Papua