KAGAMA.CO, PUNCAK – Bupati Willem Wandik hadir dalam acara ritual adat di Ilaga, Kabupaten Puncak, Jumat (28/2/2012) malam WIT.
Dalam kesempatan tersebut, alumnus Magister Ekonomika Pembangunan UGM ini ditemani oleh beberapa kepala suku setempat.
Yakni kepala suku Dani, Damal, Amungme (di Timika), dan Moni (di Sugapa, Intan Jaya).
Para kepala suku lantas menunjukkan salah satu warisan budaya mereka, yakni Kulit Bia.
Untuk diketahui, Kulit Bia adalah sebutan hewan laut sejenis kerang.
Baca juga: Siaga Corona, Ganjar Pranowo Siapkan Jurus Lindungi Jawa Tengah
Willem menjelaskan, Kulit Bia adalah harta karun bagi masyarakat Pegunungan Tengah, Papua.
Pasalnya, dahulu kulit bia merupakan alat tukar yang lazim digunakan oleh sejumlah suku.
Yaitu Suku Dani, Damal, Moni, Amungme, Mes, Nduga, Delem Wano, dan beberapa suku lain.
Hanya, Willem prihatin melihat semakin pudarnya tradisi bertransaksi menggunakan Kulit Bia.
Bahkan, pria kelahiran Paniai ini menilai generasi muda dari suku-suku tersebut mulai lupa dengan Kulit Bia seriring derasnya modernitas.
Baca juga: Pimpin KAGAMA Orchids, Yoppie Ingin Wujudkan UGM sebagai Orchids Sanctuary