Almarhum Prof. Iwan Dwiprahasto Dikenal Penyabar dan Berintegritas Tinggi

4090
Prof. Iwan dikenal tidak pernah mau berkompromi dengan pabrik obat yang tidak menyediakan obat layak konsumsi berdasarkan evidence, serta biasa menyampaikan kritik yang cerdas. Foto: RSA UGM
Prof. Iwan dikenal tidak pernah mau berkompromi dengan pabrik obat yang tidak menyediakan obat layak konsumsi berdasarkan evidence, serta biasa menyampaikan kritik yang cerdas. Foto: RSA UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kabar duka kembali menyelimuti UGM, salah satu guru besar terbaiknya, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D, wafat di usianya yang ke-58.

Sebelumnya almarhum dikabarkan terjangkit Covid-19 dan telah dikonfirmasi meninggal dunia karena penyakitnya.

Iwan merupakan guru besar dari FK-KMK UGM yang ahli di bidang Farmakologi.

Semasa hidup almarhum dikenal sebagai pribadi yang santun.

“Almarhum kita kenal sebagai sosok yang selalu berbicara lemah lembut, disiplin, dan solutif menghadapi masalah,” tutur Rektor UGM, Prof.Ir.Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng, IPU, ASEAN.Eng., dalam acara doa bersama dan penghormatan terkhir almarhum di Balairung, pada Selasa (24/03/2020).

Baca juga: 3 Program Prioritas Jokowi untuk Hadapi Wabah Covid-19

Selain memiliki dedikasi tinggi sebagai tenaga pendidik dan pakar farmakologi, Iwan juga berperan dalam memajukan kampus UGM lewat amanahnya sebagai Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran tahun 2012-2017.

Rekan kerjanya sesama wakil rektor saat itu, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE., mengenal Iwan sebagai teman yang sangat baik.

Terlebih lagi saat masih bertugas di gedung pusat, Iwan, kata Budi, selalu bersedia diajak bekerja sama menyelesaikan setiap masalah yang ada.

“Beliau selalu gembira dan bercanda walau sedang menghadapi masalah yang sangat berat, serta beliau sangat responsif terhadap semua keluhan yang dihadapi,” tutur Budi saat dihubungi Kagama.

Senantiasa gembira dan bercanda, dua hal yang selalu terkenang di ingatan para koleganya

Baca juga: Prof. Iwan Dwiprahasto Berpulang, UGM Kehilangan Guru Besar yang Santun