KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dr. Limawan Susilo N. menemukan fakta bahwa orang dengan durasi tidur singkat memiliki risiko terhadapat penyakit stroke yang tinggi.
Dalam tesisnya berjudul “Pengaruh Durasi Tidur Terhadap Kejadian Stroke” ia menyebutkan bahwa seseorang dengan durasi tidur kurang dari 6 jam dalam sehari memiliki kemungkinan yang tinggi terserang stroke.
Hal itu ia simpulkan setelah membandingkan subjek penelitian yang memiliki durasi tidur kurang dari 6 jam dan 6-9 jam atau lebih.
Dalam penelitiannya, Limawan menemukan bahwa hasil analisis bivariat variabel durasi tidur terhadap kejadian stroke terdapat perbedaan yang bermakna antara durasi tidur pendek kurang dari 6 jam.
“Namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara durasi tidur panjang (6-9 jam) terhadap kejadian stroke,” tulisnya dalam naskah akademik untuk Program Spesialis di Neurologi UGM.
Hal tersebut menguatkan anggapan bahwa seseorang dengan durasi tidur pendek memang sangat rawan terserang stroke. Sebaliknya, pencegahan stroke dapat dilakukan dengan tidur yang cukup dengan durasi di atas 6 jam.(Thovan)
