Upaya PTPN Wujudkan Kemandirian Industri Gula Nasional, dari Persoalan Bibit hingga Kesejahteraan Petani

269

Baca juga: Kata Guru Besar UGM, Kopi Potensial Cegah Paparan Covid-19

Pada pertengahan Agustus, seluruh pabrik gula di bawah nauangan PTPN digabung menjadi satu perusahaan bernama PT Sinergi Gula Nusantara.

“Harapannya bisa meningkatkan kemandirian produksi gula nasional.”

“Tujuan transformasi ini agar tercapai kemandirian industri gula nasional. Tahun 2024 kita tergetkan produksi capai 3,2 juta ton untuk gula konsumsi.”

“Untuk gula buat produk makanan dan minuman belum sanggup karena masih adanya keterbatasan lahan,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, upaya lain yang dilakukan yakni menambah area lahan perkebunan tebu hingga 250 ribu hektar dengan menggandeng Perhutani.

“Ada persoalan bibit. Seluruh lahan kemitraan dengan petani nantinya menggunakan bibit yang tersertifikasi.”

Baca juga: Sekjen Kemnaker Apresiasi Aksi Nyata KAGAMA Kaltim, Sejahterakan Masyarakat dengan Budi Daya Tanaman Anggur

“Kesejahteraan petani juga diperhatikan dengan menekan biaya transportasi dan efisiensi produksi,” jelasnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Prof Irham menyebut bahwa kebijakan pertanian selama ini kurang berbasis riset.

Guru Besar Bidang Sosial Ekonomi Pertanian itu mengusulkan adanya konsolidasi perkebunan tebu rakyat dengan melibatkan pabrik gula secara aktif.

“Kita ingin suatu saat PTPN bisa jadi perusahaan berbasis riset seperti perusahaan di negara maju.”

“Tujuannya untuk menjamin bibit yang berkulitas dan tepat waktu, menjamin ketersediaan pupuk, waktu tebang yang benar, transportasi tebu ke penggilingan yang tepat waktu serta adanya peningkatan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Th)

Baca juga: PP KAGAMA dan KAGEOGAMA Berikan Bantuan APD Gown untuk RSA UGM