Baca juga: Tangan Dingin Rivan Purwantono Bantu Bank KB Bukopin dari Ancaman Tutup
Founder, Konseptor & Tenaga Ahli Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur dan Dosen Senior FEB UGM ini menyebut, kehidupan yang kokoh dimulai dari pembangunan keluarga baik secara mental, spiritual, maupun material.
Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 dan Pasal 1 Ayat 11 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik material guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan, kebahagiaan lahir dan bathin,” paparnya.
Hal tersebut, kata Rika, sejalan dengan visi dan misi G2R Tetrapreneur, bahwa kewirausahaan ber-kearifan lokal dimulai dari masyarakat dengan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Rika menjelaskan, saat ini dunia memasuki society 5.0 dengan dominasi penduduk adalah generasi Z dan generasi milenial, termasuk Indonesia.
Baca juga: Rika Fatimah: Penggerak Utama Ekonomi Desa adalah Perempuan
Generasi-generasi ini merupakan generasi yang ‘melek’ teknologi dan aktif dalam media sosial maupun platform digital lainnya, sehingga pandangan perilaku pelaku wirausaha generasi Z dan milenial adalah pasar.
Sehingga, kata Rika, dengan dominasi generasi Z dan milenial yang bersinergi dengan G2R Tetrapreneur dapat menciptakan berbagai lapangan pekerjaan.
Sinergi tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan berkearifan lokal.
Adapun beberapa lapangan pekerjaan yang dapat dimotori oleh generasi Z dan milenial antara lain distributor produk G2RT; inovator produk G2RT dan influencer produk G2RT.
Ada juga peneliti Research &Development G2RT; designer kemasan produk G2RT; blogger/youtuber produk G2RT; dan yang lainnya.
Baca juga: Ganjar Ajak Warga Kagama Bantu UMKM di Jateng Supaya Bangkit
