Menyongsong Indonesia 2045, Ganjar: Yang Paling Penting adalah SDM!

334

Baca juga: Kemenhub RI Dukung Produk Fashion Indonesia Masuk ke Pasar Dunia

Ganjar bercerita, di sektor ekonomi dan investasi, pihaknya telah menyiapkan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan.

Akan tetapi, jika sudah bersinggungan dengan SDM, kata Ganjar, acap kali kita gelagapan.

Ganjar mencontohkan salah satu kondisi investasi di Jawa Tengah.

Beberapa waktu lalu, kata Ganjar, ada investor yang sudah masuk di Jawa Tengah.

Akan tetapi, ketika hendak menginstall mesin operasional, pihak investor tersebut kesulitan mencari SDM yang mumpuni.

Alhasil, pihak investor akhirnya mendatangkan orang asing sebagai tenaga ekspert untuk menginstal mesin-mesin yang dibutuhkan.

“Apa risiko politiknya? Ketika orang asing itu didatangkan, maka di luar sana akan diraani. Kenapa harus orang asing? Kenapa tidak kita sendiri?” ujarnya.

Baca juga: Peringati Hari Kartini, Kagama Depok Bagikan Bingkisan kepada Karyawati Mal

Oleh karenanya, Ganjar berharap adanya buku tersebut dapat menjawab tantangan SDM di masa depan.

Menurut Ganjar, ke depan SDM amatlah dinamis, lincah, inovatif dan kreatif.

“Dengan satu harapan, hipotesis yang mengatakan pada 2045 kita akan menjadi negara besar secara ekonomi, apakah nanti ranking 7 atau 4, hipotesis itu harus kita buktikan.”

“Dan roadmap termasuk skenarionya menurut saya musti disiapkan. Dan yang paling penting, haqqul yakin saya, itu adalah nomor satu SDM!”

“Para Duta Besar seperti dari Inggris dan Ceko yang datang ke saya, mereka juga mengkhawatirkan hal yang sama,” pungkasnya.

Webinar turut menghadirkan narasumber Prof. Rhenald Kasali, Ph.D (Founder Rumah Perubahan); Wikan Sakarinto, M.Sc, Ph.D (Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud); dan AM Lilik Agung (Pengantar Penulis buku Kompetensi SDM di Era 4.0). (Th)

Baca juga: Dr. dr. Radjiman, Sosok yang Bijak dan Gemar Membela Wong Cilik Itu Telah Tiada